SEMARANG, Kabarjateng.id – Dalam rangka menciptakan lingkungan usaha yang aman dan mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengadakan kegiatan Silaturahmi Kamtibmas dengan tema “Penataan dan Pengawasan Juru Parkir di Area UMKM”. Kegiatan ini digelar pada Selasa pagi, 27 Mei 2025, di Hotel Quest, Jalan Plampitan, Kota Semarang.
Acara ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Polda Jawa Tengah, Brigjen Pol Latif Usman, didampingi Direktur Binmas Kombes Pol Siti Rondhijah.

Turut hadir pula sejumlah pejabat utama Polda Jateng, para Kasat Binmas dari seluruh jajaran Polres, perwakilan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Apindo dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, akademisi dari Universitas Semarang, serta perwakilan juru parkir yang berafiliasi dengan berbagai organisasi masyarakat.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol Latif Usman menekankan pentingnya penataan sektor perparkiran sebagai bagian dari upaya memberantas premanisme yang kerap menjadi kendala bagi pelaku UMKM.
Menurutnya, keberadaan juru parkir liar dan praktik pungli di kawasan usaha dapat menghambat kenyamanan berusaha serta menurunkan minat investasi.
“UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional dan terbukti tangguh dalam menghadapi krisis. Sayangnya, mereka sering menghadapi gangguan seperti pungutan liar dan tarif parkir yang tidak wajar. Ini harus kita atasi bersama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kolaborasi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan guna menciptakan iklim usaha yang kondusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa para pelaku UMKM dapat menjalankan usahanya dengan aman dan nyaman. Maka dari itu, penataan dan pengawasan terhadap juru parkir menjadi salah satu prioritas kami,” tambah Brigjen Pol Latif.
Ia juga mendorong masyarakat untuk proaktif melaporkan apabila mengalami atau menyaksikan tindakan premanisme yang meresahkan.
Menurutnya, laporan dari masyarakat sangat membantu kepolisian dalam mengambil langkah cepat dan tepat.
“Kalau ada pengusaha yang terganggu karena ulah preman, jangan ragu untuk melapor. Jika di tingkat Polres tidak ditindaklanjuti, silakan langsung laporkan ke Polda. Kami pasti tindak lanjuti,” tegasnya.
Polda Jawa Tengah berharap melalui kegiatan ini, dapat terbangun kesadaran kolektif dan komitmen bersama untuk mendukung keberlangsungan UMKM sebagai penggerak utama ekonomi yang inklusif di daerah.
“Ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendampingi UMKM agar tumbuh dan berkembang, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Wakapolda. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.