KENDAL, Kabarjateng.id – Suasana hangat penuh keakraban menyelimuti warga RT 014 RW 005 Dusun Rowosari, Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, saat mereka menggelar acara tirakatan memperingati malam 1 Suro atau 1 Muharram 1447 H pada Kamis malam (26/6/2025).
Bertempat di halaman pos ronda, ratusan warga lintas usia antusias mengikuti kegiatan yang sarat nilai spiritual dan kebudayaan ini.

Acara diawali dengan syukuran dan kenduri sederhana yang menyajikan bubur suro, aneka makanan berbahan umbi-umbian, buah lokal, dan jajanan tradisional. Cita rasa hidangan semakin lengkap berkat dukungan penyedap rasa dari Finna Rawit Tabur yang turut menyemarakkan malam istimewa tersebut.
Puncak acara diisi dengan tausiyah dari Gus Muhammad Bagus Saputro, dai muda yang juga mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dan peraih Juara 3 Nasional Debat Bahasa Arab Festival Jazirah Arab.
Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya menjadikan 1 Suro dan 1 Muharram sebagai momentum introspeksi dan hijrah menuju perubahan positif, baik secara pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
“Dalam budaya Jawa, 1 Suro menjadi waktu sakral untuk memulai laku batin. Sedangkan dalam Islam, 1 Muharram adalah tonggak hijrah menuju kehidupan yang lebih baik. Bagi warga, ini menjadi ajakan memperkuat rasa saling peduli, menumbuhkan gotong royong, dan membangun lingkungan yang beradab,” jelas Gus Bagus yang disambut antusias oleh para hadirin.
Rangkaian acara dibuka dengan doa akhir dan awal tahun oleh Ustadz Jaedin, MH, dosen dari Universitas Wahid Hasyim Semarang, yang mendoakan keselamatan dan keberkahan bagi seluruh warga memasuki tahun baru Hijriah.
Ketua RT 014, Dr (Hc). Joko Susanto dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga keharmonisan dan keamanan lingkungan.
Ia mengumumkan rencana pembangunan Balai RT sekaligus Balai Mediasi Warga serta penguatan budaya tertib seperti denda ringan untuk pelanggaran kecil, termasuk larangan parkir sembarangan.
Senada, Ketua Paguyuban Warga Griya Rafada I The View, Muhammad Sholikhun, menekankan pentingnya mempererat silaturahmi antar-RT dan antarlembaga masyarakat.
“Tirakatan ini menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, dan menjadi fondasi kuat membangun lingkungan harmonis,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Yoga Alit melaporkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari “Semarak Tirakatan 1 Suro” yang mencakup persiapan konsumsi, doa bersama, dan laku tirakat.
Dukungan warga yang solid menjadi semangat tersendiri untuk menyelenggarakan kegiatan sosial lainnya di masa mendatang.
Ketua Dewan Penasihat RT 014, Stefanus Sutriyono, turut menyampaikan apresiasinya atas kebersamaan yang terbangun malam itu. (ra)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.