Menu

Mode Gelap
 

Headline · 30 Mei 2024 16:01 WIB · Waktu Baca

Survei Y-Publica: Elektabilitas Ita dan Iswar Tertinggi di Pilkada Semarang


					Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono memberikan paparan saat rilis survei di Semarang, Kamis (30/5/2024). (Foto: KJ) Perbesar

Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono memberikan paparan saat rilis survei di Semarang, Kamis (30/5/2024). (Foto: KJ)

SEMARANG, Kabarjateng.id – Temuan survei terbaru Y-Publica menunjukkan bahwa elektabilitas Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita dan Iswar Aminuddin merupakan yang tertinggi jelang Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Semarang.

Berdasarkan hasil survei Y-Publica yang digelar pada 12-20 Mei 2024 ini, ada empat nama yang meraih elektabilitas cukup tinggi dalam persaingan merebut kursi Wali kota Semarang, yaitu Hevearita Gunaryanti Rahayu, Iswar Aminuddin, Ade BhaktiAriawan, dan A.S. Sukawijaya (Yoyok Sukawi).

“Namun, dari empat nama itu, nama Hevearita (Mbak Ita) dan Iswar Aminuddin konsisten menempati urutan pertama dan kedua. Mbak Ita dengan elektabilitas 14,2persen dan Iswar Aminuddin dengan 12,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, saat rilis survei di Semarang, Kamis (30/5/2024).

Rudi menjelaskan, elektabilitas kedua kandidat itu banyak dipengaruhi oleh
“approval rating effect”, yaitu pengaruh tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan sekarang.

“Banyak studi yang menunjukkan, approval rating yang tinggi akan memberikan efekelektoral kepada kandidat yang menjadi bagian dari pemerintahan tersebut,”
jelasnya.

Untuk diketahui, kedua kandidat tersebut menjadi kunci di pemerintahan kota Semarang saat ini, Mbak Ita sebagai Wali kota dan Iswar Aminuddin sebagai Sekretaris Daerah.

Rudi melanjutkan, pengaruh approval rating dengan elektabilitas sejalan dengan temuan survei soal preferensi politik pemilih yang mengedepankan rekam jejak danintegritas dalam menentukan pilihan politik.

“Faktor rekam jejak kandidat sangat mempengaruhi preferensi politik pemilih.Sebanyak 29,7 responden mempertimbangkan rekam jejak kandidat dalam menentukan pilihan. Faktor lainnya adalah integritas (21,6 persen), program perjuangan (18,1 persen), merakyat (15,8 persen), dan religius (9,2 persen),” ungkapnya.

Kekuatan Swing Voters

Namun, Rudi juga mengingatkan, peta politik jelang Pilwalkot masih sangat berpotensi berubah karena tingginya undecided voters dan swing voters.

“Jumlahnya lebih dari 30 persen. Mereka adalah pemilih kritis, umumnya kelas
menengah dan anak muda, yang baru akan memantapkan pilihan saat mendekati hari pemungutan suara,” katanya.

Menurutnya, pemilih mengayun atau swing voters cenderung menunggu penetapan kandidat, kampanye, debat kandidat, dan sosialisasi visi-misi para kandidat sebelum memantapkan pilihan.

“Kandidat yang bisa mengemas kampanye dengan menarik dan kekinian, yang bisa memanfaatkan platform media sosial dengan sebaik-baiknya, gaya kampanye dan
komunikasi yang menarik, akan berpotensi menarik kaum swing voters ini,” pungkasnya. (lim)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

1 Komentar

semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Wagub Jateng Sebut Dekranasda Sebagai Organisasi Strategis untuk Mendorong UMKM Naik Kelas

20 April 2025 - 19:55 WIB

Dandim 0713 Brebes Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Desa Mendala Sirampog

20 April 2025 - 19:33 WIB

Program Makanan Bergizi Gratis di Semarang Disorot, Disdik Klarifikasi Soal Salak Busuk

20 April 2025 - 18:45 WIB

Kurang dari Sehari, Pelaku Pembuangan Bayi di Jepara Berhasil Ditangkap

19 April 2025 - 09:05 WIB

Pendaki Asal Bekasi Alami Kambuh Asam Lambung, Dievakuasi Tim SAR Gabungan di Gunung Sindoro

18 April 2025 - 09:19 WIB

Trending di Daerah