SEMARANG, Kabarjateng.id – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, meninjau langsung lokasi rumah roboh yang menewaskan seorang warga bernama Mega Gita Safitri (28) di Jalan Pedamaran Gang Buntu No. 10 RT 04 RW 05, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Jumat (31/10).
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Selasa (28/10) ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Rumah yang ditinggali Mega bersama dua anaknya dan sang adik mendadak ambruk setelah tertimpa tembok bangunan tua di sisi rumah.
Akibatnya, Mega meninggal dunia di tempat, sementara dua anaknya — Yuanita Atia Eka (7) dan Ikwan Setiawan (4) — serta adiknya Syahrul Adji Pramuda (20) berhasil selamat dari reruntuhan.
Usai meninjau lokasi, Wali Kota Agustina menyampaikan duka mendalam dan menegaskan komitmennya untuk menjamin masa depan anak-anak korban, khususnya di bidang pendidikan.
“Kami memastikan kedua anak korban akan mendapat perhatian penuh, terutama agar pendidikan mereka tetap berjalan dengan baik,” ujar Agustina.
Dari hasil pendataan, rumah yang ditempati korban bukan milik pribadi, sehingga Pemkot Semarang tidak dapat langsung memberikan bantuan pembangunan.
Namun, Agustina menyampaikan bahwa pemerintah tetap akan menyalurkan bantuan melalui kerja sama dengan relawan, lembaga sosial, dan warga sekitar.
“Kami pastikan kebutuhan harian seperti makanan dan tempat tinggal sementara dapat terpenuhi. Relawan juga akan membantu membersihkan puing-puing rumah. Pemerintah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak korban,” tambahnya.
Selain itu, Agustina menginstruksikan pihak kecamatan untuk menelusuri status kepemilikan bangunan yang roboh, mengingat rumah korban tertimpa tembok tua di belakangnya.
Ia juga meminta agar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diperbarui, supaya warga yang belum terdaftar dan membutuhkan bantuan bisa segera mendapatkan perhatian pemerintah.
Tidak hanya fokus pada penanganan korban, Wali Kota juga menegaskan pentingnya pemulihan ekonomi masyarakat di wilayah sekitar.
Ia berencana menata kembali kawasan Klenteng Tay Kak Sie dan Kampung Semawis agar menjadi pusat aktivitas ekonomi warga.
“Kami akan kembangkan kawasan itu sebagai destinasi wisata sore hari. Warga bisa berjualan, membuat kerajinan, atau menjadi pemandu wisata. Dengan begitu, perekonomian sekitar dapat tumbuh sekaligus memperkuat solidaritas antarwarga,” tutup Agustina. (day)
 
		
 
		 
		 
					
 
                
                
                 
                 
                 
                 
                




 
		 
 
			 
 
			 
 
			 
 
			 
 
			

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.