Menu

Mode Gelap
 

Headline · 27 Apr 2025 10:16 WIB · Waktu Baca

Tembok Penyangga Tandon Air di Ponpes Gontor Magelang Roboh, 4 Santri Meninggal Dunia


					Tembok Penyangga Tandon Air di Ponpes Gontor Magelang Roboh, 4 Santri Meninggal Dunia Perbesar

MAGELANG, Kabarjateng.id — Tragedi memilukan terjadi di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 10.45 WIB.

Sebuah tembok penyangga tandon air setinggi beberapa meter roboh secara tiba-tiba, menimpa puluhan santri yang sedang antre untuk mandi sebelum salat Jumat.

Insiden ini menyebabkan 25 santri mengalami luka-luka dan 4 orang lainnya meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kepala Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan bahwa saat itu puluhan santri tengah berbaris di lorong sempit menuju kamar mandi.

Tanpa tanda-tanda peringatan, tembok sepanjang 15 meter yang menyangga tandon air ambruk, menimpa para santri yang tidak sempat menyelamatkan diri.

“Kejadiannya begitu cepat. Banyak santri terjepit di lorong sempit, membuat mereka sulit menghindar. Ada yang langsung meninggal di tempat akibat tertimpa reruntuhan,” ujar Budiono.

Begitu menerima laporan, Basarnas Semarang segera mengerahkan personel, dibantu tim Basarnas Yogyakarta, Damkar Muntilan, Sarda Jateng, PMI, TNI, Polri, serta berbagai organisasi SAR lainnya.

Tim dilengkapi dengan peralatan urban SAR yang khusus digunakan untuk penanganan bangunan runtuh.

Proses evakuasi berlangsung penuh tantangan. Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra hati-hati mengingat kondisi tembok yang masih labil dan lorong yang sempit.

Dengan dukungan Indonesia Off-road Federation (IOF), tembok yang nyaris ambruk kembali diikat menggunakan kendaraan 4×4 untuk menstabilkan reruntuhan, meminimalkan risiko tambahan saat proses penyelamatan.

Setelah kerja keras tanpa henti selama 12 jam, tepat pukul 23.30 WIB, seluruh korban berhasil dievakuasi. Upaya penyelamatan korban terakhir bahkan memakan waktu hingga 3,5 jam.

“Total ada 29 korban. Sebanyak 20 santri berhasil menyelamatkan diri secara mandiri, 5 korban lainnya berhasil dievakuasi dalam kondisi luka sedang hingga berat, dan 4 korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” terang Budiono.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim SAR gabungan atas kerja keras dan dedikasi tinggi dalam operasi penyelamatan ini.

“Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Berkat koordinasi yang baik dan penanganan cepat, seluruh korban berhasil dievakuasi,” tutup Budiono. (can)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Lupa Matikan Tungku, Separuh Rumah Warga Beji Ungaran Timur Hangus Terbakar

6 Oktober 2025 - 22:02 WIB

Kapolda Jateng: Audit Kinerja Merupakan Upaya Perbaikan Institusi, Bukan Sekadar Pemeriksaan

6 Oktober 2025 - 21:29 WIB

Gubernur Luthfi Perketat Standar SLHS untuk Cegah Keracunan di Dapur SPPG Jawa Tengah

6 Oktober 2025 - 20:51 WIB

BGN Apresiasi Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jateng Dinilai Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional

6 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Gubernur Luthfi Tegaskan Pengawasan Ketat Program MBG, Jawa Tengah Siap Jadi Percontohan Nasional

6 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Trending di Headline