Menu

Mode Gelap
 

Headline · 5 Des 2024 09:30 WIB · Waktu Baca

Strategi PKBM Kota Semarang dalam Menekan Anak Tidak Sekolah


					Strategi PKBM Kota Semarang dalam Menekan Anak Tidak Sekolah Perbesar

SEMARANG, Kabarjateng.id – Masalah Anak Tidak Sekolah (ATS) terus menjadi perhatian serius di Kota Semarang. Guna menanggulangi tantangan ini, Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK PKBM) Kota Semarang mengambil berbagai langkah strategis yang inovatif dan berkelanjutan.

Plt Ketua FK PKBM Kota Semarang, Daryat, menjelaskan bahwa ATS adalah salah satu isu yang tidak hanya berdampak pada pendidikan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara PKBM dengan pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Kota Semarang.

“Lembaga pendidikan nonformal seperti PKBM memiliki peran strategis dalam mendukung program pemerintah untuk mengentaskan ATS. Kami berkomitmen menjadikan PKBM sebagai wadah yang memberikan pendidikan setara dan peluang melanjutkan ke jenjang formal,” ujar Daryat usai acara pertemuan rutin dengan Pengurus PKBM se-Kota Semarang di SDN Rejosari 02, Kecamatan Semarang Timur, Rabu (4/12/2024) sore.

Ia juga menyoroti pentingnya dukungan orang tua sebagai motivator utama. Menurutnya, peran orang tua sangat krusial untuk keberlangsungan proses belajar anak.

“Meski pendidikan nonformal, legalitas PKBM telah diakui dan mampu menjadi pijakan untuk melanjutkan pendidikan formal,” tambahnya.

Di tahun 2025, FK PKBM Kota Semarang mengumumkan sejumlah program unggulan untuk mempercepat penurunan angka ATS, diantaranya, penguatan pengelolaan PKBM, yakni dengan meningkatkan kualitas manajemen agar lebih profesional.

Kemudian penguatan kapasitas Tutor, salah satunya dengan memberikan pelatihan kepada tutor agar mampu mengajar dengan metode inovatif.

Yang ketiga adalah kolaborasi dengan Dinas Pendidikan, yaitu memperkuat koordinasi untuk memaksimalkan program pendidikan kesetaraan.

Selain memberikan pendidikan akademik, PKBM juga membekali peserta didiknya dengan keterampilan kerja yang relevan.

“Kami ingin memastikan anak-anak di PKBM memiliki skill yang bermanfaat untuk masa depan mereka,” jelas Daryat.

FK PKBM optimis target penurunan angka ATS di Kota Semarang dapat tercapai melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Data terkini mencatat sekitar 300 anak tidak sekolah pada 2024, namun setelah diverifikasi, sebagian besar telah kembali ke sekolah.

Menariknya, pendidikan kesetaraan yang ditawarkan PKBM kini mampu membuka peluang luar biasa bagi para peserta didik, termasuk melanjutkan studi ke luar negeri jika memiliki kompetensi yang memadai.

“Harapannya, pendidikan kesetaraan memiliki hak yang sama seperti sekolah formal, sehingga tidak ada lagi anak yang putus sekolah dan kehilangan kesempatan untuk meraih masa depan,” pungkas Daryat. (di)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Warga Malang Ditangkap Polres Demak Terkait Pemalsuan Sertifikat Tanah

16 April 2025 - 14:58 WIB

Gubernur Jateng Dorong Sinkronisasi Proses Rekrutmen dan Pemberangkatan Pekerja Migran

15 April 2025 - 19:58 WIB

Polisi Telusuri Sumber Penyebab Keracunan Massal di Klaten

15 April 2025 - 19:50 WIB

Wali Kota Semarang Paparkan Strategi Percepatan Penanganan Stunting

15 April 2025 - 19:40 WIB

Warga Dikejutkan Penemuan Mayat Pria di Parit Dekat Pasar Lanang Ambarawa

15 April 2025 - 16:39 WIB

Trending di Daerah