TEMANGGUNG, Kabarjateng.id – Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Tahun Anggaran 2025 yang digelar oleh Kodim 0706/Temanggung terus menunjukkan progres positif, meski sempat terkendala hambatan teknis di lapangan.
Kegiatan pembangunan infrastruktur di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, pada pekan pertama Agustus 2025, mengalami gangguan akibat rusaknya mesin pengaduk semen (molen) yang menjadi alat vital dalam proses pengecoran jalan.

Namun, kendala tersebut tidak menyurutkan semangat dari personel Satgas TMMD dan warga yang terlibat langsung dalam kegiatan.
Mereka secara sigap melakukan perbaikan sementara, serta tetap melanjutkan proses pengerjaan jalan secara manual agar target yang telah ditetapkan tidak terhambat.
Kekompakan dan kerja sama antara TNI dan masyarakat terlihat nyata di lapangan. Warga bergotong royong membantu personel TNI melanjutkan pekerjaan, meski dengan keterbatasan alat.
Langkah cepat dalam mengatasi permasalahan tersebut menunjukkan bahwa semangat kolektif dan kebersamaan menjadi kunci utama dalam keberhasilan pelaksanaan TMMD.
Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Andy Soelistyo K.P., S.Sos., M.Tr.(Han)., menyampaikan bahwa TMMD bukan hanya sekadar kegiatan pembangunan fisik, tetapi juga sarana memperkuat nilai-nilai gotong royong dan kedekatan antara TNI dan masyarakat.
“Kami melihat bahwa tantangan teknis seperti ini justru semakin mempererat kerja sama di lapangan. Selama ada semangat kebersamaan dan kemanunggalan, hambatan apapun bisa diatasi. Apa yang terjadi di Temanggung menjadi contoh nyata kekuatan kolaborasi dalam membangun desa,” jelas Kolonel Andy dalam keterangannya di Semarang, Kamis (7/8/2025).
Program TMMD Reguler ke-125 merupakan bagian dari upaya strategis TNI AD untuk mendorong percepatan pembangunan di wilayah pedesaan, terutama daerah yang masih tertinggal secara infrastruktur.
Melalui kegiatan ini, TNI tidak hanya hadir membangun secara fisik, tetapi juga membangun semangat dan karakter masyarakat yang mandiri dan gotong royong.
Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Banaran menjadi potret bagaimana sinergi antara aparat dan warga bisa menjadi fondasi kokoh dalam pembangunan yang berkelanjutan. Semangat bahu membahu inilah yang menjadikan TMMD tetap berjalan meski diterpa tantangan. (ajp)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.