TEMANGGUNG, Kabarjateng.id – Jawa Tengah tercatat sebagai provinsi dengan produksi daging tertinggi kedua secara nasional. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Hendra Wibawa, dalam acara peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tingkat Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Agro Center Soropadan, Temanggung, Sabtu (27/9/2025).
Menurut Hendra, kontribusi protein dari sektor peternakan di Jateng cukup besar, terutama dari komoditas sapi, kambing, domba, serta unggas.

Ia mengapresiasi kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng yang terus mendorong peningkatan produktivitas.
“Produksi unggas di Jawa Tengah sudah sangat baik, bahkan sebagian sudah bisa diekspor. Namun untuk susu dan daging sapi, kita masih perlu menambah produksinya agar kebutuhan protein masyarakat tercukupi,” ujarnya.
Ia menegaskan, peternakan merupakan sektor strategis dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Produk-produk seperti daging, telur, dan susu menjadi sumber protein penting bagi kesehatan masyarakat.
Untuk itu, Hendra menekankan pentingnya penguatan kelembagaan, pemanfaatan teknologi, serta vaksinasi penyakit hewan seperti PMK (penyakit mulut dan kuku) agar produktivitas bisa terus meningkat.
Berbagai kegiatan seperti pelayanan kesehatan hewan, vaksinasi, kontes ternak, hingga pelepasan bibit unggul terus digelar sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, yang hadir mewakili Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, mengatakan bahwa sektor peternakan memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih profesional.
“Selama ini beternak masih banyak dianggap pekerjaan sampingan atau ‘samben’. Ke depan, kita ingin generasi muda melihat peternakan sebagai profesi yang menjanjikan. Selain pertanian, peternakan juga menjadi penopang utama ketersediaan protein di Jawa Tengah,” jelasnya.
Sumarno menambahkan, kesejahteraan peternak harus diperhatikan secara menyeluruh, mulai dari ketersediaan bibit berkualitas, harga pakan yang stabil, vaksin dan obat hewan, hingga akses pasar yang jelas.
“Pemprov juga ingin memberi penghargaan kepada para peternak, misalnya melalui kontes kambing dan domba yang kita adakan hari ini,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa Jawa Tengah memiliki Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) yang sangat potensial.
Beberapa di antaranya adalah Rumpun Pengging Soloan di Boyolali, Itik Tegal, Itik Muntilan, Ayam Kedu, Domba Sakub Brebes, Domba Batur Banjarnegara, Domba Wonosobo, Kambing Kejobong di Purbalingga dan Banyumas, Kambing Kaligesing di Purworejo, Sapi Peranakan Ongole Kebumen, Sapi Jabres di Brebes, serta ayam lokal unggulan lainnya.
Dengan potensi tersebut, Jawa Tengah diharapkan semakin memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan dan pusat produksi peternakan nasional. (ajp)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.