Menu

Mode Gelap
 

Headline · 2 Mar 2025 21:40 WIB · Waktu Baca

Polisi Gagalkan Perang Sarung di Purbalingga, 10 Remaja Diamankan


					Polisi Gagalkan Perang Sarung di Purbalingga, 10 Remaja Diamankan Perbesar

PURBALINGGA, Kabarjateng.id – Aksi perang sarung yang nyaris terjadi di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, berhasil digagalkan oleh aparat kepolisian bersama warga setempat pada Sabtu (1/3/2025) dini hari. Dalam kejadian tersebut, sepuluh remaja diamankan beserta sejumlah barang bukti.

Kasat Reskrim Polres Purbalingga, AKP Siswanto, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Purbalingga pada Minggu (2/3/2025) siang, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula dari laporan masyarakat mengenai sekelompok remaja yang diduga akan melakukan tawuran di wilayah tersebut.

Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Satsamapta segera bergerak menuju lokasi. Bersama warga, petugas berhasil mengamankan sepuluh remaja yang diduga terlibat dalam rencana perang sarung tersebut.

“Sebagian diamankan oleh personel Satsamapta, sementara sebagian lainnya diamankan oleh warga,” ungkap AKP Siswanto yang turut didampingi Kasi Humas Polres Purbalingga, AKP Setyo Hadi.

Identitas dan Barang Bukti

Sepuluh remaja yang diamankan berinisial RRN (14), AN (16), BAA (15), BAP (15), EBA (14), GIP (14), JJ (15), RAP (15), ZGA (14), dan RP (13). Kesemuanya merupakan pelajar tingkat SMP dan SMA yang berdomisili di Kabupaten Purbalingga.

Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu sarung putih yang dililit lakban, sarung merah marun dengan ujung yang diikat, satu bom molotov, serta tiga botol bekas minuman keras.

“Untuk bom molotov dan botol bekas minuman keras tidak ditemukan langsung pada para remaja yang diamankan, melainkan ditemukan di sekitar lokasi oleh masyarakat. Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait barang-barang tersebut,” jelas Kasat Reskrim.

Motif dan Langkah Pembinaan

Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi ini berawal dari saling ejek antara tiga kelompok remaja yang berasal dari Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Bojongsari, dan Kalimanah. Meskipun sempat beredar informasi bahwa mereka membawa senjata tajam, hasil pemeriksaan tidak menemukan keberadaan senjata tersebut.

“Tidak ada senjata tajam yang ditemukan, hanya sarung yang diikat di bagian ujungnya,” tambahnya.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang, pihak kepolisian mengambil langkah pembinaan terhadap para remaja tersebut. Pembinaan ini melibatkan orang tua, perwakilan sekolah, serta pemerintah desa setempat.

Di akhir keterangannya, Kasat Reskrim mengimbau kepada seluruh warga agar lebih aktif mengawasi aktivitas anak-anak mereka. “Pastikan mereka sudah berada di rumah maksimal pukul sembilan atau sepuluh malam, serta pantau pergaulan mereka agar tidak terlibat dalam aktivitas negatif,” tutupnya. (ajp)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Lupa Matikan Tungku, Separuh Rumah Warga Beji Ungaran Timur Hangus Terbakar

6 Oktober 2025 - 22:02 WIB

Kapolda Jateng: Audit Kinerja Merupakan Upaya Perbaikan Institusi, Bukan Sekadar Pemeriksaan

6 Oktober 2025 - 21:29 WIB

Gubernur Luthfi Perketat Standar SLHS untuk Cegah Keracunan di Dapur SPPG Jawa Tengah

6 Oktober 2025 - 20:51 WIB

BGN Apresiasi Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jateng Dinilai Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional

6 Oktober 2025 - 20:44 WIB

Gubernur Luthfi Tegaskan Pengawasan Ketat Program MBG, Jawa Tengah Siap Jadi Percontohan Nasional

6 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Trending di Headline