PEMALANG, Kabarjateng.id — Kepolisian memastikan situasi keamanan di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang telah berangsur kondusif usai insiden bentrok antar organisasi masyarakat (ormas) pada Rabu malam, 23 Juli 2025.
Insiden terjadi saat pelaksanaan pengajian dalam rangka Safari Dakwah oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab.

Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, menyampaikan bahwa pengamanan kegiatan keagamaan tersebut telah dilakukan secara maksimal dengan melibatkan 675 personel gabungan dari Polri, TNI, dan unsur pemerintah daerah.
Pengajian berlangsung dari Rabu sore pukul 15.00 WIB hingga Kamis dini hari pukul 03.45 WIB.
Sebagai upaya antisipasi, sebelumnya telah dilaksanakan rapat koordinasi pengamanan yang diinisiasi oleh Polres Pemalang, Pemkab Pemalang, dan Kodim 0711.
Salah satu pertemuan penting adalah Rapat Cipta Kondisi yang digelar pada 16 Juli 2025 di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang.
Rapat tersebut melibatkan unsur ormas Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS), serta berbagai instansi lainnya.
Hasil dari rapat tersebut dituangkan dalam Surat Pernyataan Bersama yang menyepakati pelaksanaan kegiatan secara aman dan damai, tanpa provokasi, pengerahan massa besar, atau pelanggaran hukum.
Namun, pada pukul 23.00 hingga 23.30 WIB, terjadi bentrokan antara massa dari FPI dan PWI LS sekitar 50 meter dari lokasi panggung utama.
Bentrok tersebut mengakibatkan sejumlah korban luka dari kedua belah pihak maupun petugas kepolisian yang tengah bertugas.
Data sementara mencatat bahwa empat personel Polri mengalami luka, dua di antaranya dirujuk ke RS Siaga Medika, sementara dua lainnya mendapat penanganan dari tim Dokkes Polres Pemalang.
Dari pihak PWI LS, terdapat sembilan korban luka yang kini menjalani perawatan di RS Siaga Medika dan RS Islam Pemalang.
Sedangkan dari FPI, dua orang mengalami luka di bagian kepala. Pemerintah Kabupaten Pemalang menyatakan siap menanggung seluruh biaya pengobatan para korban.
Meski sempat terjadi insiden, kegiatan pengajian tetap berjalan hingga selesai pukul 01.00 WIB.
Kapolres menegaskan bahwa aparat telah bergerak cepat dalam menangani situasi, mulai dari pengamanan, evakuasi korban, hingga pendalaman informasi untuk menyelidiki pihak yang diduga menjadi pemicu kekerasan.
“Kami mengawal kegiatan ini sejak awal agar berjalan tertib. Setelah insiden, evakuasi dan pengamanan langsung kami lakukan, termasuk penyelidikan terhadap pelaku provokasi,” ujar AKBP Eko Sunaryo, Kamis (24/7).
Saat ini, situasi di Desa Pegundan sudah kembali normal. Aparat keamanan masih disiagakan di sekitar lokasi untuk mencegah potensi gangguan lanjutan serta menjaga kenyamanan warga.
Kapolres Pemalang juga mengimbau pimpinan dari kedua ormas untuk menenangkan anggotanya dan menahan diri dari aksi-aksi yang bisa memicu konflik lanjutan.
“Kami minta para pemimpin FPI dan PWI LS bisa menahan diri dan mengimbau anggotanya agar tidak melakukan tindakan provokatif. Jangan ada korban lagi. Mari bersama menjaga stabilitas wilayah kita,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, juga mengajak masyarakat untuk menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran penting.
“Mari kita semua menjaga ketenangan dan persatuan. Hindari tindakan kekerasan dan jangan mudah terprovokasi. Polri hadir menjaga keamanan, namun kedamaian sejati lahir dari peran serta masyarakat,” pungkas Kombes Artanto. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.