Menu

Mode Gelap
 

Headline · 7 Jul 2024 13:24 WIB · Waktu Baca

Peringatan Pancawindu, Ratusan Anggota Permadani Ikuti Orasi Budaya di Semarang 


					Ratusan anggota Permadani menghadiri peringatan Pancawindu Permadani di Upgris Semarang. (Foto: Kabarjateng.id) Perbesar

Ratusan anggota Permadani menghadiri peringatan Pancawindu Permadani di Upgris Semarang. (Foto: Kabarjateng.id)

SEMARANG, Kabarjateng.id – Ratusan anggota Permadani (Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) dari seluruh Indonesia hadir untuk merayakan Peringatan Pancawindu atau hari ulang tahun ke-40 Permadani yang digelar di halaman utama Kampus 4 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Jalan Gajah Raya 40, Kota Semarang, pada Sabtu (6/7/2024).

Acara ini bertepatan dengan malam satu suro dan diikuti oleh 576 peserta yang merupakan anggota Permadani dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi, dan Bengkulu.

Kegiatan tersebut menampilkan orasi budaya dengan narasumber Prof. Dr. R.M. Teguh Supriyanto, M.Hum, Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Selanjutnya, diadakan pagelaran wayang kulit yang menampilkan Dalang Tiga Generasi, yakni Danendra Dananjaya Djuanda (SD – Generasi Alpha), Athanasius Allan Dharma Saputra (SMA – Generasi Z), dan Ki Sigid Arianto, S.Sn. (Rembang – Generasi Milenial) dengan cerita Hasthabrata Kawedhar.

Ketua Umum DPP Permadani, Drs. Suyitno Yoga Pamungkas, M.Pd., menyampaikan bahwa Permadani telah berusia 40 tahun sejak didirikan pertama kali di Semarang pada Rabu 4 Juli 1984, di bawah arahan Maestro Dalang Wayang Kulit, Ki Narto Sabdo.

“Bagi kami yang menggeluti budaya Jawa, usia 40 tahun itu sudah harus dewasa. Maka, melalui panitia yang diketuai oleh Pak Antonius Supariyatun, kami menyatukan warga Permadani dari seluruh Nusantara,” ujar Suyitno.

Pancawindu Permadani

Orasi budaya dalam rangka peringatan Pancawindu Permadani di Upgris, Sabtu (6/7/2024). Foto: Kabarjateng.id

Ia menambahkan, selain merayakan HUT Permadani, acara ini juga bertujuan untuk mempertemukan seluruh komponen Permadani di Indonesia guna mempererat persaudaraan yang didasari semangat Tri Rukun (rukun rasa, rukun bandha, dan rukun bala) dan dijiwai Tri Niti Yogya untuk mendukung Tri Karsa Budaya bangsa, khususnya mendukung pemerintah dalam memperkokoh budaya adiluhung bangsa Indonesia.

Tema peringatan tahun ini adalah “Kanthi Pengetan Pancawindu Permadani Sumedya Tansah Hanyengkuyung Kiyat-Santosaning Budaya Bangsa,” yang berarti “Dengan Peringatan Pancawindu Permadani Bertekad Terus Mendukung Penguatan Budaya Bangsa.”

Suyitno menekankan bahwa acara ini bertujuan memberi pemahaman bahwa tindakan mereka sangat diperlukan oleh negara, sehingga tema yang diusung adalah mendukung pemerintah dalam penguatan kebudayaan.

Orasi budaya dalam peringatan Pancawindu kali ini mengangkat isu penguatan budaya adiluhung, karena menurutnya bangsa ini semakin meninggalkan budaya tersebut dan perlu dikuatkan kembali.

Ia pun mengajak seluruh anggota Permadani untuk selalu bersikap dan berperilaku baik sesuai Tri Niti Yogya, di antaranya Memayu hayuning sasama (terus berupaya menciptakan suasana kedamaian/ketentraman lahir batin), Dados juru ladosing bebrayan ingkang sae (sebagai abdi masyarakat yang baik), dan Sadhengan pakaryan sageda tansah ngremenaken tiyang sanes (setiap perilaku/langkah tindakan agar dapat menyenangkan orang lain). (Diana)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

1 Komentar

semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Titik Handayani Resmi Pimpin IWAPI Kota Tegal Periode 2025–2030

8 Juli 2025 - 22:24 WIB

Aksi Pelemparan Batu ke Kereta Api Viral, KAI Daop 4 Semarang Tegaskan Sanksi Hukum

8 Juli 2025 - 22:13 WIB

Disdik Semarang Buka SPMB Gelombang 2 untuk TK dan SD, Pendaftar Luar Kota Diizinkan

8 Juli 2025 - 14:04 WIB

Wali Kota dan Kapolres Tegal Kota Resmikan Dimulainya Pembangunan Gedung Baru TK Kemala Bhayangkari 25

8 Juli 2025 - 13:49 WIB

Legislator Komisi III DPR RI Dukung Penguatan Kinerja Polri melalui Optimalisasi Anggaran 2026

8 Juli 2025 - 12:26 WIB

Trending di Daerah