SEMARANG, Kabarjateng.id – Warga Perumahan Jatisari Asri RW 6, Bukit Semarang Baru (BSB), Kecamatan Mijen, Kota Semarang menunjukkan semangat gotong royong dalam mendukung pembangunan dan renovasi Masjid Al Ikhlas.
Dengan cara yang unik dan kreatif, mereka menggalang donasi melalui pertunjukan musik yang dibawakan oleh grup lokal, Asri Band.

Masjid Al Ikhlas memiliki peran penting bagi warga sekitar sebagai pusat kegiatan keagamaan.
Seiring bertambahnya jumlah jemaah, kapasitas masjid pun perlu ditingkatkan. Terlebih, bangunan ini sempat dua kali terdampak banjir besar pada tahun 2019 dan 2024.
Maka dari itu, renovasi dilakukan secara menyeluruh dengan membangun dua lantai serta memperluas area ibadah.
Salah satu inovasi penggalangan dana dilakukan melalui acara bertajuk Nada dan Dakwah yang menampilkan Asri Band di area Pasar Jatisari.
Ketua RW 6, Supriyadi, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut digelar pertama kali pada Minggu, 6 Juli 2025, pukul 07.00–09.00 WIB.
“Asri Band tampil dengan membawakan lagu-lagu religi, oldies, dan pop. Alhamdulillah, masyarakat yang sedang belanja di pasar menyambut positif dan memberikan donasi langsung di lokasi,” ujarnya.
Anggota Asri Band terdiri dari warga perumahan sendiri, yakni Joko (gitar), Suyadi (bas), Budi (perkusi), Yuli (keyboard), Tion (gitar), serta vokalis Koko, Nano, dan Dani. Pada penampilan perdananya, mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 4.408.000.
Sebelumnya, Asri Band juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial, seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam di berbagai daerah, mulai dari banjir di Lombok hingga erupsi gunung. Namun kali ini, mereka fokus untuk membantu kebutuhan internal warga.
“Biasanya kami bergerak untuk donasi bencana di luar daerah. Sekarang waktunya mendukung pembangunan fasilitas ibadah kita sendiri,” tambah Supriyadi.
Program Nada dan Sedekah direncanakan akan digelar rutin setiap bulan di lokasi yang sama, sebagai bentuk komitmen berkelanjutan dalam mendukung pembangunan masjid.
Adhi Wibowo, Bendahara Panitia Pembangunan dan Renovasi Masjid Al Ikhlas, menjelaskan bahwa pembangunan masjid ditargetkan rampung pada 2027 dengan estimasi biaya mencapai Rp 1,6 miliar.
Proses pengerjaan sudah dimulai sejak 2023 secara bertahap, termasuk pembongkaran bangunan lama, pembangunan pondasi cakar ayam, dan pembuatan struktur lantai dua serta penyangga kubah.
Selain melalui pertunjukan musik, panitia juga menggalang dana lewat lelang barang serta penjualan merchandise.
Rata-rata, donasi yang terkumpul dari warga per bulan mencapai Rp 30–35 juta, yang dihimpun melalui koordinasi RT dan kegiatan pengajian ibu-ibu.
“Masjid ini dibangun karena kebutuhan jemaah yang terus meningkat, sementara bangunan lama sudah berusia sekitar 20 tahun. Jika semua berjalan lancar, kami targetkan selesai dalam dua tahun,” tutup Adhi. (day)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.