KENDAL, Kabarjateng.id – Dalam upaya menciptakan kondisi yang kondusif menjelang Pemilihan Gubernur dan Bupati, Polres Kendal menggelar kegiatan silaturahmi dengan tokoh agama di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ihsan, Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal.
Acara ini berlangsung pada tanggal 6 September 2024, dimulai pukul 09.15 WIB. Kegiatan tersebut bertujuan mempererat hubungan antara kepolisian dengan para tokoh agama serta masyarakat setempat guna menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang aman dan damai selama proses pemilihan berlangsung.

Kapolres Kendal, AKBP Feria Kurniawan, memimpin langsung kegiatan ini bersama jajarannya.
Rombongan Polres Kendal disambut hangat oleh pengasuh Ponpes Nurul Ihsan, KH. Subhan Idris, beserta para santri.
Dalam sambutannya, AKBP Feria menekankan pentingnya peran para tokoh agama sebagai bagian dari sistem pendingin atau *cooling system* dalam mencegah potensi konflik di masyarakat selama pelaksanaan pesta demokrasi.
Kerja sama antara kepolisian dan tokoh agama, menurutnya, sangat strategis dalam menjaga kedamaian, terutama dalam menghadapi isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat, seperti hoaks, kampanye hitam, dan isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan).
“Para tokoh agama memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial. Dukungan mereka sangat diharapkan untuk mencegah penyebaran berita hoaks dan isu SARA yang dapat mengganggu keharmonisan masyarakat,” ujar Kapolres Kendal.
Selain melakukan silaturahmi, Kapolres Kendal juga menyerahkan bantuan sosial berupa kebutuhan pokok kepada Ponpes Nurul Ihsan, seperti beras dan bahan pokok lainnya.
Bantuan ini diharapkan dapat membantu meringankan beban para santri serta pengasuh dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kegiatan silaturahmi ini berlangsung hingga pukul 10.00 WIB dan berjalan dengan lancar.
Diharapkan sinergi antara Polres Kendal dan para tokoh agama di Kabupaten Kendal ini dapat berlanjut dan semakin solid, sehingga mampu menciptakan suasana Kabupaten Kendal yang damai, aman, dan tertib menjelang pemilihan kepala daerah mendatang.
Melalui kerja sama yang baik, potensi konflik sosial dapat dicegah, dan pemilihan umum bisa berlangsung dengan damai tanpa adanya gangguan dari pihak-pihak yang ingin memecah belah masyarakat.
1 Komentar