Menu

Mode Gelap
 

Headline · 24 Jul 2024 22:22 WIB · Waktu Baca

Ganjar: Indonesia dalam Keadaan Darurat Kesehatan Mental, Pemicu Bunuh Diri Meningkat


					Ganjar: Indonesia dalam Keadaan Darurat Kesehatan Mental, Pemicu Bunuh Diri Meningkat Perbesar

YOGYAKARTA, Kabarjateng.id – Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Jogjakarta sekaligus mantan Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi darurat kesehatan mental. Banyak generasi muda yang nekat melakukan bunuh diri akibat stres, tekanan, dan depresi.

Hal ini disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan pada acara wisuda Program Pascasarjana UGM di gedung Grha Saba UGM, Rabu (24/7).

“Fenomena bunuh diri di kalangan generasi muda kita akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Penting bagi kita untuk merumuskan langkah strategis dan taktis serta bergerak bersama untuk mengatasinya. Kondisi ini menunjukkan bahwa kita sedang dalam keadaan darurat kesehatan mental,” ujar Ganjar.

Ganjar mencontohkan sejumlah kasus bunuh diri yang sempat viral di media sosial. Seorang siswa SD di Banyuwangi bunuh diri karena sering diledek sebagai anak yatim, siswa SD di Pekalongan bunuh diri karena ponselnya disita ibunya, dan seorang siswa SMP di Cirebon bunuh diri karena beban hidup.

Selain itu, ada juga kasus seorang siswa SMA yang gantung diri setelah fotonya tersebar di media sosial, serta seorang yang nekat meloncat dari jembatan di Bandung.

“Untuk mahasiswa, kita masih ingat dua peristiwa bunuh diri yang melibatkan mahasiswa UGM, satu melompat dari lantai 11 hotel dan satu lagi meninggal di tempat kos. Semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang lagi,” jelasnya.

Ganjar juga menyebut bahwa kasus bunuh diri di kalangan remaja masih banyak terjadi. Merujuk data WHO tahun 2019, bunuh diri merupakan penyebab kematian ketiga pada remaja berusia 10-19 tahun.

“Penelitian BRIN tahun 2023 mencatat ada 2.112 kasus bunuh diri di Indonesia dalam kurun waktu 11 tahun terakhir. Sebanyak 985 kasus atau 46,63% di antaranya dilakukan oleh remaja,” terangnya.

Selain itu, Survei I-NAMHS 2022 menemukan bahwa 1,4% remaja Indonesia memiliki ide bunuh diri. Sebanyak 0,5% remaja membuat rencana bunuh diri dan 0,2% mencoba bunuh diri.

“Penelitian tersebut menyebutkan bahwa 1 dari 3 remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Selain itu, 1 dari 20 remaja mengalami gangguan mental, yang setara dengan 20 juta remaja. Gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang paling umum terjadi,” katanya.

Ganjar juga menyoroti kurangnya literasi kesehatan mental dan fasilitas layanan kesehatan mental di Indonesia. Dari 10 ribu Puskesmas di Indonesia, hanya 6000 yang memiliki layanan kesehatan jiwa.

“Oleh karena itu, negara harus hadir dengan membangun lebih banyak fasilitas layanan kesehatan jiwa di Indonesia. Jumlah psikiater juga harus ditingkatkan, dan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental harus terus dikampanyekan,” tegasnya.

Sebagai Ketua Umum Kagama, Ganjar meminta alumni UGM untuk peduli terhadap persoalan ini. Di manapun mereka berada, masalah kesehatan mental, terutama di kalangan remaja, harus menjadi perhatian bersama untuk ditangani. (lim)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Wagub Jateng Sebut Dekranasda Sebagai Organisasi Strategis untuk Mendorong UMKM Naik Kelas

20 April 2025 - 19:55 WIB

Dandim 0713 Brebes Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Desa Mendala Sirampog

20 April 2025 - 19:33 WIB

Program Makanan Bergizi Gratis di Semarang Disorot, Disdik Klarifikasi Soal Salak Busuk

20 April 2025 - 18:45 WIB

Kurang dari Sehari, Pelaku Pembuangan Bayi di Jepara Berhasil Ditangkap

19 April 2025 - 09:05 WIB

Pendaki Asal Bekasi Alami Kambuh Asam Lambung, Dievakuasi Tim SAR Gabungan di Gunung Sindoro

18 April 2025 - 09:19 WIB

Trending di Daerah