SALATIGA, Kabarjateng.id – Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah mengamankan seorang pria berinisial EAA (26) atas dugaan penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
EAA ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis, 6 Maret 2025, setelah diduga melanggar Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sebagaimana telah diubah melalui Pasal 40 Angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

Modus Operandi Tersangka
EAA diamankan saat melakukan pengangsuan BBM di SPBU Pertamina 44.507.13 atau SPBU Pancasila, yang berlokasi di Jalan Brigjen Sudiarto, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
Ia menggunakan mobil Isuzu Panther hitam dengan nomor polisi K-1605-WS yang telah dimodifikasi dengan tangki tambahan berkapasitas sekitar 500 liter.
Lebih lanjut, penyelidikan mengungkap bahwa tersangka kerap melakukan pembelian BBM bersubsidi di beberapa SPBU lainnya di Salatiga dengan cara mengganti pelat nomor kendaraan serta barcode MyPertamina.
Cara ini dilakukan untuk menghindari deteksi sistem dan mendapatkan BBM dalam jumlah besar.
Barang Bukti yang Diamankan
Dalam operasi ini, penyidik berhasil menyita sejumlah barang bukti yang terkait dengan praktik ilegal tersebut, di antaranya:
- Uang tunai sebesar Rp970.000,-
- Lima lembar barcode MyPertamina serta pelat nomor kendaraan
- Satu unit mobil Isuzu Panther warna hitam
- Empat kempu kosong berkapasitas 1.000 liter
- Delapan kempu berisi BBM jenis solar dengan total sekitar 4.860 liter
- Satu set mesin pompa air alkon besar merek INOTO HF/5B 220V berwarna biru
- Satu set mesin pompa air kecil berwarna hitam
- 35 lembar barcode BBM subsidi
- 38 lembar pelat nomor kendaraan
- Empat unit kendaraan bermotor yang digunakan untuk mengangkut BBM bersubsidi
Keuntungan dari Aktivitas Ilegal
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa EAA telah menjalankan aksinya sejak Agustus 2024. BBM bersubsidi yang diperolehnya secara ilegal kemudian dijual kepada industri untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Saat ini, penyidik masih terus mendalami kasus tersebut guna mengungkap kemungkinan adanya jaringan atau pihak lain yang turut terlibat dalam praktik penyelewengan BBM subsidi. (ar)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.