BLORA, Kabarjateng.id – Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Sekolah Rakyat di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Kamis (26/6/2025).
Sekolah ini merupakan bagian dari program nasional besutan Presiden Prabowo Subianto yang menyasar pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Blora menjadi salah satu daerah pertama yang mendapatkan pembangunan sekolah ini, yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Pemkab Blora.
Proyek tersebut memanfaatkan eks bangunan SDN 4 Balun yang sebelumnya telah dimerger, dan kini sedang direnovasi secara menyeluruh untuk dijadikan sekolah setingkat SMA.
Dalam peninjauannya, Bupati Arief didampingi Camat Cepu dan Hartono selaku pelaksana proyek dari penyedia jasa Nindya – Adhi KSO.
Ia mengecek progres pembangunan mulai dari asrama siswa, ruang belajar, ruang laboratorium, hingga fasilitas MCK dan mushola.
“Alhamdulillah progresnya sudah mencapai 76 persen lebih. Kami harap minggu pertama Juli sudah selesai dan siap diresmikan untuk menyambut tahun ajaran baru. Terima kasih kepada Presiden Prabowo atas program ini yang sangat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Cepu,” ujar Bupati Arief.
Saat berada di area asrama, Bupati sempat menyoroti ventilasi jendela yang belum tertutup dan meminta agar segera dipasang penutup agar siswa tidak terganggu nyamuk saat malam hari.
Ia juga menginstruksikan agar pagar lantai dua diperbaiki demi keamanan siswa.
Untuk memperjelas akses dan visibilitas sekolah dari jalan utama, Bupati meminta Camat Cepu berkoordinasi dengan pihak terkait agar gedung mangkrak di bagian depan dibongkar.
Selain itu, Bupati juga berpesan agar para tokoh masyarakat Cepu diajak berdiskusi mengenai penamaan resmi sekolah ini.
Hartono menjelaskan bahwa pembangunan ditargetkan rampung pada 10 Juli 2025 sesuai kontrak.
Sekolah ini akan memiliki asrama terpisah untuk putra dan putri, ruang kelas, laboratorium, tempat ibadah, hingga lapangan upacara.
“Anggaran berasal dari Satker Direktorat Infrastruktur Dukungan Pendidikan, Ditjen Prasarana Strategis Kementerian PUPR, total Rp 322 miliar untuk 65 sekolah di 24 provinsi. Salah satunya ya di Cepu ini,” jelas Hartono.
Saat ini, sebanyak 50 calon siswa dari keluarga tidak mampu telah mendaftar untuk tahun ajaran 2025/2026. Mereka akan dibagi dalam dua rombongan belajar di tingkat SMA.
Lokasi sekolah juga dinilai strategis karena dekat dengan fasilitas umum seperti terminal, stasiun, dan kantor kelurahan. (pri)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.