Menu

Mode Gelap
 

Headline · 8 Okt 2024 17:34 WIB · Waktu Baca

Agus Rohmat Bekali Pemuda Lintas Agama untuk Bersinergi Menuju Kota Semarang Bersinar


					Agus Rohmat Bekali Pemuda Lintas Agama untuk Bersinergi Menuju Kota Semarang Bersinar Perbesar

SEMARANG, Kabarjateng.id – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang menggelar workshop bertajuk “Bersatu Melawan Narkoba: Pemuda Lintas Agama Bersinergi Menuju Kota Semarang Bersinar,” pada Selasa (8/10/2024).

Acara ini dihadiri pemuda lintas agama dan perwakilan perguruan tinggi, bertujuan memperkuat kolaborasi dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di Kota Semarang.

Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., menyampaikan apresiasi kepada para peserta.

“Masalah narkoba adalah kejahatan luar biasa yang membutuhkan penanganan lintas sektor. BNN dan aparat hukum tidak bisa bekerja sendiri, seluruh masyarakat harus bersama-sama bergerak melawan narkoba,” tegasnya.

Dalam materinya, Brigjen Agus menjelaskan strategi BNN dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Ia memaparkan ciri-ciri pengguna narkoba, cara menangani peredaran gelap, serta bagaimana langkah menghadapi ancaman narkoba jenis baru yang kian beragam.

Sementara itu, Plt. Kepala Kesbangpol Kota Semarang, Joko Hartono, S.STP, M.Si., menyampaikan apresiasinya kepada BNN atas keterlibatan aktif dalam kegiatan tersebut.

“Kolaborasi dengan BNN sangat penting untuk mengatasi masalah narkoba yang kian marak. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian,” ujarnya.

Selain itu, Finrados Yufan Madakarah, SH, perwakilan dari Kejaksaan Negeri Kota Semarang, menyampaikan materi mengenai restorative justice untuk korban penyalahgunaan narkoba, yang membuka peluang rehabilitasi bagi pengguna narkoba sehingga mereka dapat kembali ke masyarakat.

Marulitua Siahanan, Ketua Yayasan Pondok Rehab Elkana sekaligus mantan pengguna narkoba, berbagi kisah perjuangannya.

“Dulu, saya pecandu berat putau. Rasa sakit saat berhenti menggunakan membuat saya sengaja mencari masalah agar dipukuli di penjara, karena hanya rasa sakit itulah yang membuat saya bisa tidur,” kenangnya, sembari memotivasi para peserta untuk menjauhi narkoba.

Diskusi semakin hangat saat Kasdu dari LDII mengingatkan pentingnya pengawasan di jalur masuk narkoba melalui pantai dan perbatasan.

Perwakilan GAMKI mengusulkan peningkatan sosialisasi di gereja-gereja, sementara Clara dari Pemuda Katolik menekankan pentingnya program “Kampus Bersinar” dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa. Perwakilan HMI juga menyatakan kesiapan mereka untuk menjalin kerjasama resmi dengan BNN.

Melalui workshop ini, diharapkan pemuda lintas agama dapat bersinergi dengan pemerintah, dan BNN agar semakin kuat dalam melawan penyalahgunaan narkoba demi masa depan yang lebih bersinar di Kota Semarang. (di)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pemkot Semarang Perkuat Pendidikan Karakter Siswa

10 Mei 2025 - 16:02 WIB

Gubernur Ahmad Luthfi: Pariwisata Jadi Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi Jateng

10 Mei 2025 - 12:12 WIB

Dirjen PHPT Ajak Taruna STPN Siap Hadapi Era Digital dengan Pola Pikir Adaptif

10 Mei 2025 - 12:07 WIB

3.326 Kasus Premanisme Ditindak, Legislator: Kapolri Tegas Jawab Keresahan Publik

10 Mei 2025 - 09:41 WIB

Sedang Cari Tempat Mancing, Warga Salatiga Temukan Lansia Meninggal di Pinggir Bendungan

10 Mei 2025 - 09:38 WIB

Trending di Daerah