SEMARANG, Kabarjateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi mengukuhkan Bunda PAUD dan Bunda Literasi dari 35 kabupaten/kota se-Jateng dalam sebuah prosesi yang berlangsung khidmat di Grhadika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025).
Acara pengukuhan dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Jawa Tengah sekaligus Ketua Bunda PAUD dan Bunda Literasi Provinsi, Hj. Nawal Arafah Yasin.

Turut hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Nawal menekankan pentingnya peran strategis Bunda PAUD dan Bunda Literasi sebagai penggerak utama dalam mencerdaskan anak bangsa sejak usia dini.
Ia menyoroti pentingnya pemerataan akses pendidikan PAUD, khususnya di daerah pedesaan.
“Tantangan kita adalah bagaimana mendorong partisipasi anak-anak untuk masuk ke PAUD. Minimal, setiap desa harus memiliki dua lembaga PAUD yang aktif dan berkualitas,” ujar Nawal Arafah Yasin usai acara pengukuhan.
Wali Kota Semarang Resmi Dikukuhkan Sebagai Bunda PAUD
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Semarang, Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, S.S., M.M., juga secara resmi dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Kota Semarang untuk periode 2025–2030.
Penetapan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Semarang Nomor 400.3/421 Tahun 2025, tertanggal 15 Mei 2025.
Pengukuhan ini menjadi momen penting bagi Kota Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah, sekaligus menunjukkan komitmen kuat pemerintah kota dalam mendukung gerakan literasi dan pendidikan anak usia dini.
Disdik Semarang Siapkan 4 Strategi Kunci
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Dr. Bambang Pramusinto, S.H., S.I.P., M.Si., yang turut mendampingi Wali Kota dalam prosesi pengukuhan, menyampaikan empat strategi utama untuk memperkuat peran Bunda PAUD di Kota Semarang.
1. Pengukuhan Bunda PAUD di seluruh kecamatan se-Kota Semarang
Disdik Semarang akan mendorong penguatan peran Bunda PAUD hingga ke tingkat kecamatan guna mempercepat intervensi program pendidikan anak usia dini secara menyeluruh.
2. Pelatihan dan penguatan komunitas belajar bagi guru PAUD
Disdik menargetkan peningkatan kapasitas para pendidik PAUD melalui pelatihan rutin dan pembentukan jejaring komunitas belajar yang aktif.
3. Penguatan layanan PAUD Holistik Integratif (HI)
Kolaborasi lintas sektor akan dioptimalkan untuk menghadirkan layanan PAUD yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, dan perlindungan anak secara terpadu.
4. Pencegahan kekerasan dan bullying sejak dini
Disdik akan memperkuat sosialisasi dan edukasi terkait perlindungan anak melalui integrasi program anti-kekerasan di seluruh lembaga PAUD.
Peran Disdik dan Dukungan Positif dari Sub Koordinator PAUD
Sub Koordinator PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Disdik Kota Semarang, Rifki Nugroho, S.Pd., M.Kom., menegaskan bahwa penguatan peran Bunda PAUD harus diiringi dengan kerja nyata di lapangan.
Ia juga menyampaikan optimisme terhadap sinergi antara Disdik dan para Bunda PAUD dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD di Kota Semarang.
“Kami di Disdik siap memberikan dukungan penuh, baik dari sisi regulasi, pendampingan teknis, hingga fasilitasi program. Peran Bunda PAUD harus menjadi motor penggerak perubahan dari rumah hingga ke sekolah,” kata Rifki Nugroho.
Dengan langkah konkret yang disiapkan Disdik dan komitmen kuat dari Bunda PAUD Kota Semarang, Rifki Nugroho berharap masa depan pendidikan anak usia dini yang inklusif dan bermutu di Kota Semarang kian terbuka lebar. (why)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.