Menu

Mode Gelap
 

Headline · 3 Nov 2024 18:01 WIB · Waktu Baca

Silaturahmi ke Ponpes Al-Itqon, Mbak Agustin Prioritas Masukan Sebagai Program


					Silaturahmi ke Ponpes Al-Itqon, Mbak Agustin Prioritas Masukan Sebagai Program Perbesar

SEMARANG, Kabarjateng.id – Calon Wali Kota Semarang nomor urut 01 Agustina Wilujeng Pramestuti atau akrab disapa Mbak Agustin kembali melakukan silaturahmi ke pondok pesantren (Ponpes) Bugen Al-Itqon Semarang, pada Jumat 1 November 2024.

Mbak Agustin ditemui salah satu pengurus Ponpes Al-Itqon KH Sholahuddin Shodaqoh yang juga Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kota Semarang.

Tampak ikut mendampingi Mbak Agustin di acara itu, Ketua Relawan Semarang Gumuyu Ady Setiawan atau Mas wawan dan H. Endro Dwi Cahyono.

Di kesempatan itu, Mbak Agustin juga bersilaturahmi dengan pengasuh ponpes Al-Itqon lainnya yang juga Rois Suriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh.

Dalam silaturahmi tersebut, KH Ubaidillah meminta Mbak Agustin bila nanti terpilih sebagai Wali Kota Semarang diminta untuk memperbanyak ruang terbuka hijau yang ramah anak.

Banyaknya RTH tersebut diharapkan bisa jadi arena olahraga ataupun bersantai warga Kota Semarang.

Mbak Agustin menyambut baik masukkan tersebut, karena selain bisa jadi arena rekreasi warga juga bisa berfungsi sebagai paru-paru wilayah tersebut, dengan banyaknya pohon yang ditanam menghasilkan oksigen.

Dalam debat publik yang diselenggarakan KPU Kota Semarang (1/11), masukan KH Ubaidilah tersebut menjadi salah satu program prioritas pasangan nomor urut 1.

Diakhir pertemuan, Mbak Agustin didoakan oleh keduanya agar apa yang menjadi keinginan mantan Wakil Ketua Komisi X DPR RI untuk memimpin Kota Semarang bisa terwujud.

Ini merupakan kali kedua Mbak Agustin berkunjung ke Ponpes Al-Itqon, sebelumnya pada Kamis (10/10), Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu bersilaturahmi dengan salah satu pengurus ponpes KH Ahmad Harris Shodaqoh.

Saat itu, KH Harris memberikan masukan terkait sekolah “Full Day” yang menyita waktu sehingga anak-anak tak ada waktu untuk kegiatan keagamaan.

“Kalau saya amati, soal pendidikan, madrasah diniyah mulai mati. Karena apa?. Karena adanya full day, anak-anak larut sore di sekolah,” ucap KH Harris, saat itu.

Full day, lanjut KH Harris, membuat anak anak hanya fokus pada pendidikan dan kurang soal kegiatan keagamaan. Sehingga menurutnya, perlu kebijakan baru agar pendidikan di sekolah dan kegiatan agama bisa seimbang. (di)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Ahmad Luthfi Tinjau Pasar Kota Wonogiri, Percepat Pemulihan dan Bangun Fasilitas Darurat Pascakebakaran

9 Oktober 2025 - 14:51 WIB

Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan, Polda Jateng Gelar Bimtek Guru

9 Oktober 2025 - 14:17 WIB

Puskesmas di Jateng Dapat Pendampingan Dokter Spesialis untuk Tingkatkan Kualitas Layanan

9 Oktober 2025 - 13:41 WIB

TMMD ke-126 Kodam IV/Diponegoro Resmi Dimulai, Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur dan Kesejahteraan Warga

9 Oktober 2025 - 12:03 WIB

Pemkot Semarang Kaji Titik Parkir Liar, Wali Kota Tekankan Pentingnya Regulasi

9 Oktober 2025 - 11:41 WIB

Trending di Headline