DEMAK, Kabarjateng.id – Ratusan warga Dukuh Morosari dan Tonosari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mendatangi Kantor Bupati Demak untuk mendesak pemerintah daerah setempat mengatasi permasalahan air rob yang semakin parah.
Romadhon (50), salah satu warga desa, mengungkapkan bahwa rob semakin tinggi setiap tahun, bahkan sampai menggenangi jalan utama di daerahnya. Keadaan ini diperparah oleh mega proyek Tol yang berdekatan dengan desa mereka.

Armada truk besar yang berlalu lalang di sepanjang jalan desa menambah parah kondisi rob. Setiap kali truk besar lewat, ombak besar terbentuk dan merusak pagar rumah warga (10/7/2024).
“Sebab itu, saya mendesak pemerintah maupun pihak terkait, termasuk proyek yang sedang berlangsung di wilayah kami, untuk melakukan peninggian jalan di desa kami,” kata Romadhon.
Ia menjelaskan bahwa rob adalah kondisi alam, tetapi dampak dari aktivitas armada yang melewati jalan desa menimbulkan ombak besar, dan masyarakat yang terkena dampaknya.
Senada dengan Romadhon, Sudarman (45) juga mengeluhkan kondisi jalan di daerahnya yang terendam air rob. Jalan tersebut merupakan akses utama menuju laut.
“Kami mengantisipasi kondisi ini dengan melakukan buka-tutup jalan selama tiga jam jika air rob sedang tinggi. Kalau tidak dilakukan penutupan, air akan memasuki rumah warga,” ujarnya.
Sudarman juga mendukung proyek pembangunan tol, namun mendesak pemerintah untuk memperhatikan kondisi masyarakat desa. Jangan sampai mereka kesulitan mencari rezeki karena rumah-rumah mereka terkena dampak proyek tersebut.
“Kita mendukung proyek itu, tetapi jalan harus diperhatikan. Kenapa tidak bisa ditinggikan? Kami sudah menyampaikan bahwa 1,5 km jalan tersebut selalu tergenang rob. Kami tidak pernah menghambat proyek jalan tol. Tuntutan kami sederhana: agar jalan utama ditinggikan supaya masyarakat tidak dirugikan dan pihak proyek juga lancar,” tambahnya.
Kepala Desa Bedono, Agus Salim, yang turut serta dalam audiensi, juga menyampaikan tuntutan agar pemerintah dan pihak proyek memikirkan kondisi warga, salah satunya dengan meninggikan jalan.
“Peninggian jalan yang diakses oleh proyek tol yang melintas di Dukuh Morosari, Tonosari, dan Pandansari sangat diperlukan. Truk-truk yang melintas saat rob tinggi menyebabkan ombak besar yang menghantam pemukiman warga,” jelasnya.
“Akses jalan utama yang mereka harapkan harus ditinggikan, baik menggunakan padas atau material lainnya, sehingga rumah mereka aman dari hempasan ombak saat truk melintas,” lanjutnya.
Agus Salim menegaskan bahwa jika peninggian jalan tidak dilakukan, warga akan melakukan aksi yang lebih besar, termasuk menutup akses jalan tersebut, yang akan berdampak pada proyek tol yang sedang dibangun oleh pemerintah.
Dengan demikian, permintaan warga desa sangat jelas, peninggian jalan utama untuk menghindari kerugian bagi mereka dan kelancaran proyek tol. (lim)
1 Komentar