Menu

Mode Gelap
 

Headline · 16 Jun 2024 23:11 WIB · Waktu Baca

Idul Adha: Keseimbangan Antara Ibadah Ritual dan Sosial


					Idul Adha: Keseimbangan Antara Ibadah Ritual dan Sosial Perbesar

Oleh: Ahmad Rofiq

KABARJATENG.ID – Senin, 17 Juni 2024, umat Islam di Indonesia secara serentak merayakan Idul Adha 1445 H dengan penuh suka cita, sebagai ungkapan keimanan dan ketakwaan.

Perintah berkurban awalnya adalah perintah Allah kepada Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail as.

Dalam QS. Ash-Shaffat:102 disebutkan, “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata: ‘Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, pikirkanlah apa pendapatmu?’ Dia (Ismail) menjawab: ‘Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'”

Penantian Nabi Ibrahim as untuk dikaruniai anak sangat lama. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Ash-Shaffat:100-106, Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.” Maka Kami memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak (Ismail) yang sangat santun.

Ibadah kurban ini tentu sangat berat, namun karena itu perintah Allah, maka dengan penuh ketakwaan dan kepasrahan, perintah itu dilaksanakan. Ketika Nabi Ismail siap disembelih, karena Nabi Ibrahim sudah meletakkan pelipis Ismail di atas gundukan, Allah memanggilnya, “Wahai Ibrahim, sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.

Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan, sebagai ujian yang nyata. Kemudian Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar.”

Rasulullah saw melanjutkan perintah ibadah kurban ini sebagai anjuran (sunnah muakkad) bagi hamba-hamba Allah yang berkemampuan. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa berkemampuan dan tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami” (Riwayat Ahmad, Ibn Majah, Ad-Daruquthni, dan Al-Hakim).

Ini menegaskan bahwa seorang hamba yang rajin shalat namun tidak mau berkurban bagi yang berkemampuan, shalatnya sia-sia.

Ibadah ritual yang rajin tetapi tidak diimbangi dengan ibadah sosial, seperti ibadah kurban yang sepertiganya untuk pengurban, sepertiga untuk fakir miskin, dan sepertiga untuk para tamu, menjadi tidak bermakna.

Sungguh tidak tepat jika ada yang beranggapan bahwa Islam hanya berisi ibadah ritual saja, karena Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah ritual dan sosial.

Dalam ajaran zakat, yang merupakan sedekah wajib, adalah bagian dari pilar (rukun) Islam yang sangat tegas. Zakat diwajibkan bagi mereka yang memiliki harta melebihi batas minimal (nishab) dan rentang waktu aman satu tahun (haul). Masih banyak ragam ibadah sosial lainnya seperti infaq, hibah, dan waqaf.

Ibadah kurban selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, juga merupakan bentuk syukur atas berbagai anugerah dan kenikmatan yang Allah limpahkan.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Kautsar:1-3: “Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”

Allah juga menegaskan dalam QS. Al-Hajj:37, “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu.

Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Semoga Idul Adha 1445 H menjadi momentum untuk memastikan keseimbangan hidup kita dengan memadukan ibadah ritual dan sosial. Allah pasti melipatgandakan ibadah sosial kita dengan balasan tujuh ratus kali lipat.

“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah, adalah seperti yang menabur sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah:261).

Selamat Idul Adha 1445 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua selalu dalam kebaikan dan keberkahan-Nya. Amin.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Polda Jateng Luruskan Pernyataan Terkait Ormas, Tegaskan Hanya Oknum yang Terlibat Premanisme

8 Juni 2025 - 08:12 WIB

Iduladha 1446 H, Prajurit Yonif 407/PK Laksanakan Pemotongan Hewan Kurban

7 Juni 2025 - 13:07 WIB

PSI Kota Semarang Salurkan 300 Paket Daging Kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H

7 Juni 2025 - 07:51 WIB

Libur Panjang Iduladha 1446 H, Jumlah Penumpang KAI Melonjak 

7 Juni 2025 - 07:08 WIB

Pangdam IV/Diponegoro: Aksi Tanam Mangrove Jadi Langkah Nyata Atasi Abrasi Pesisir

6 Juni 2025 - 22:46 WIB

Trending di Daerah