SEMARANG, Kabarjateng.id – Dua calon Wakil Wali kota Semarang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Tazkiyyatul Muthmainnah dan Ady Setiawan, telah diberi kesempatan oleh DPC PKB Kota Semarang untuk memaparkan visi misi dan program mereka di hadapan para kader PKB.
Keduanya dipertemukan dengan jajaran dewan syuro dan dewan tanfid serta badan otonom PKB dari seluruh kecamatan di Kota Semarang.

Dalam kesempatan pertama, Tazkiyyatul Muthmainnah, yang akrab disapa Iin, mengajak kaum santri, baik yang aktif di PKB dan NU, untuk percaya diri. Ia mendorong mereka untuk berani bermimpi dan bercita-cita tinggi, serta percaya bahwa santri bisa menjadi pemimpin, termasuk memimpin pemerintahan daerah.
Anggota DPRD Jawa Tengah yang pernah belajar di Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta ini menyampaikan bahwa pendiri Kota Semarang adalah santri, ulama, dan wali, yaitu Sunan Pandanaran. Maka, sudah sepatutnya kaum santri berani maju memimpin Kota Semarang.
“Mari kaum santri percaya diri. Berani bercita-cita meneruskan perjuangan ulama pendiri Kota Semarang, yaitu Sunan Pandanaran,” ujar Ketua Fatayat NU Jateng yang menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Semarang ini.
Pasar Johar Harus Kembali Moncer
Dalam silaturahim tersebut, hadirin diberi kesempatan bertanya. Dipandu oleh Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kota Semarang, H. Sodri, para kader PKB menyampaikan berbagai permintaan dan aspirasi. Salah satu yang dibahas adalah kondisi Pasar Johar yang disebut “hidup segan mati tak mau”. Ketua Dewan Syuro DPAC PKB Semarang Utara, H. Nuridin, seorang pedagang di Pasar Johar, menyampaikan kondisi pasar yang sepi pembeli dan banyak lapak yang tidak kunjung tertata.
“Mbak Iin, mohon perhatian pada Pasar Johar. Kondisinya panas yang membuat pembeli enggan datang. Dan urusan lapak pedagang belum juga beres,” ujar H. Nuridin.
Iin, yang pernah berjualan di pasar, menanggapi bahwa saat ini sebagai wakil rakyat Kota Semarang, dirinya sudah berupaya membantu melalui kebijakan pendampingan untuk pedagang maupun pengusaha kecil (UMKM). Penataan Pasar Johar, kata dia, akan diselesaikan dengan kewenangan eksekutif jika terpilih nanti.
“Betul sekali yang dikatakan Pak Haji Nurudin. Pasar Johar sudah ditata baik, namun panas dan kurang promosi. Harus dibuat banyak even untuk menarik pengunjung ramai ke pasar. Saya yang pernah berjualan dan pernah menjadi perajin yang tiap hari kulakan di pasar, sangat bisa merasakan pentingnya pasar dikelola oleh pemerintah dengan cara kreatif,” tutur Iin.
Wawan Bikin Sabuk Semarang
Direktur PDAM Indramayu, Ady Setiawan, yang akrab dipanggil Mas Wawan, menyampaikan program penanggulangan banjir bertajuk _Sabuk Semarang_ dalam acara silaturahmi DPC PKB Kota Semarang tadi malam, Sabtu, (8/6/2024).
Warga asli kampung Rejosari Semarang Timur yang rumahnya kerap tergenang banjir ini menjelaskan bahwa Sabuk Semarang adalah pembangunan dan penataan saluran air (drainase) mulai Tembalang, turun ke Pedurungan, Genuk, Tanjung Mas, lanjut ke Tugu, Mangkang, Ngaliyan, Mijen, hingga Gunungpati dan Banyumanik, serta kembali ke Tembalang.
Menurutnya, drainase yang mengelilingi Semarang bagian atas dan bawah sebenarnya saling berkaitan dan nantinya akan dibereskan melalui program Sabuk Semarang.
“Sabuk Semarang adalah program infrastruktur yang akan menangani masalah banjir dengan cara menata drainase mengelilingi Kota Semarang,” paparnya.
Kondisi saat ini, setiap ada hujan, air selalu menggenang karena saluran air di kanan dan kiri jalan tidak mampu menampung. Drainase tidak sinkron dengan jalan.
“Saluran air harus diperlebar dan diperdalam, dibuat model melintang alias cross drain, serta disambungkan dengan polder air,” kata doktor ilmu hukum dan manajemen ini.
Program tersebut, lanjutnya, akan diperkuat dengan melibatkan budaya, yaitu program Gugur Gunung alias kerja bakti seluruh warga setiap bulan di hari Sabtu Pon.
“Program Sabuk Semarang akan melibatkan peran aktif masyarakat dengan adanya Gugur Gunung setiap bulan di hari Sabtu Pon,” pungkas Wawan yang telah 14 tahun menjadi direktur PDAM berpindah-pindah daerah.
Kesempatan Besar
Ketua DPC PKB Kota Semarang, Muhammad Mahsun, menyatakan bahwa PKB punya kesempatan besar mengajukan calon kepala daerah (Cakada). Terbukti, telah ada sembilan orang mendaftar dan melamar PKB untuk berpasangan.
Karena itulah DPC PKB memfasilitasi acara temu struktur dan kader kepada para Cakada. Semua orang yang telah mendaftar dipersilakan memanfaatkan forum silaturahmi tersebut.
“PKB saat ini ibarat gadis cantik yang menarik perhatian perjaka. Banyak orang mendaftarkan diri untuk dijadikan pasangan dalam Pilkada. Ini kesempatan besar kita untuk menjaring calon kepala daerah yang sesuai harapan rakyat,” ucap Mahsun didampingi Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kota Semarang, KH Sholahuddin Sodaqoh, dan jajaran pengurus. (lim)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.