TEGAL, Kabarjateng.id – Pemerintah Kota Tegal bersama Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) Kota Tegal menyelenggarakan peringatan Hari Anak Nasional ke-41 dengan nuansa penuh kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, khususnya para siswa Sekolah Luar Biasa (SLB).
Dalam acara tersebut, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menyampaikan pandangannya bahwa anak-anak difabel tidak hanya pantas menerima bantuan, tetapi juga memiliki peran penting dalam menciptakan makna kehidupan. Ia menyebut mereka sebagai “seniman hati” dan “pahlawan kecil” yang memiliki potensi besar untuk membangun Indonesia yang bermartabat.

“Momentum ini menjadi pengingat bahwa anak-anak difabel adalah bagian dari kekuatan bangsa. Mereka bukan hanya objek bantuan, tetapi pelaku yang menciptakan nilai dan harapan,” ujar Dedy Yon.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tegal memiliki komitmen tinggi dalam menciptakan ruang yang inklusif.
Hal ini mencakup peningkatan akses di sektor pendidikan, layanan publik, hingga penguatan kebijakan sosial dan fiskal yang berpihak pada semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.
“Tidak boleh ada anak yang tertinggal. Sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Dukungan dari organisasi profesi, lembaga pendidikan, komunitas orang tua, relawan, dan elemen masyarakat lainnya sangat kami apresiasi,” tambahnya.
Menurutnya, peringatan ini tidak sekadar menjadi ajang pentas seni, tetapi juga menjadi ruang ekspresi kemanusiaan yang menyatukan rasa cinta, keadilan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk DPC PPLIPI Kota Tegal, guru-guru SLB, relawan, sponsor, media, dan semua yang telah mendukung terselenggaranya acara.
Sementara itu, Ketua DPC PPLIPI Kota Tegal, Sri Primawati Indraswari, menyampaikan bahwa pendidikan inklusif adalah hak semua anak.
Ia menekankan pentingnya peringatan Hari Anak Nasional sebagai momen refleksi terhadap upaya pemenuhan hak-hak anak, termasuk anak-anak penyandang disabilitas.
“Anak-anak difabel bukan objek belas kasihan, tetapi mitra dalam membangun masa depan. Jika mereka diberi kesempatan dan dukungan, mereka akan menjadi bagian penting dari visi Indonesia Emas 2045,” ujar Sri Primawati.
Senada dengan itu, Plt Kepala SLB Negeri Kota Tegal, Sri Utakari Amanah, mengungkapkan rasa bangganya atas perhatian dan kehadiran langsung dari Wali Kota beserta jajaran.
“Terima kasih atas kepedulian semua pihak, khususnya PPLIPI. Semoga segala usaha dan perjuangan mendapatkan keberkahan,” tuturnya.
Acara ini menjadi simbol nyata komitmen bersama untuk menciptakan masyarakat inklusif yang menjunjung tinggi hak dan martabat setiap anak. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.