SEMARANG, Kabarjateng.id – Ajang pameran industri kayu bertajuk KAPIKA Woodfest 2025 resmi digelar di Kota Semarang pada 3–5 Oktober 2025. Mengusung tema “Expanding Connection, Elevating Creations”, kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antara para alumni PIKA dengan pelaku industri kayu nasional untuk memperluas jejaring dan memajukan inovasi.
Pameran terbuka untuk masyarakat umum setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00. Acara ini menghadirkan puluhan tenant yang bergerak di bidang furnitur, desain interior, dan kontraktor.

Selain itu, Woodfest 2025 juga menjadi momentum penting mempertemukan pelaku usaha lokal dengan pembeli internasional.
Koordinator pelaksana Woodfest 2025, Sulis, menyampaikan bahwa kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
“Woodfest bukan hanya ajang pamer kreativitas, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan industri kayu nasional,” ujarnya, Kamis (2/10) malam.
Acara pembukaan pada Jumat (3/10) turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, serta jajaran OPD terkait.
Hadir pula Ketua KAPIKA Mikael Ardian Sugito, pengurus dan keluarga besar SMK PIKA, serta perwakilan asosiasi besar seperti DPP HIMKI, HDII Jawa Tengah, dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Disperindag Jateng July Emmylia, Gubernur Ahmad Luthfi menekankan bahwa Woodfest 2025 menjadi motor penggerak industri kayu Jawa Tengah.
Ia menyebut, sektor furnitur provinsi ini memiliki kontribusi besar terhadap ekspor nonmigas nasional, menempati peringkat kedua terbesar.
“Pemerintah Provinsi berkomitmen memfasilitasi para pelaku usaha, terutama generasi muda, agar mampu bersaing di pasar global,” ucap Ahmad Luthfi.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui berbagai langkah strategis, seperti penyediaan sertifikasi hijau gratis dari Kementerian Perindustrian, insentif pajak kendaraan, serta kerja sama dengan Kemendikti untuk pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng juga mengajak pengusaha muda menjadikan Woodfest sebagai agenda pameran industri berkelanjutan.
“Kami siap mendukung penyediaan fasilitas agar kegiatan ini dapat menjadi ajang internasional tahunan di Semarang,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Ketua Panitia Woodfest sekaligus Sekretaris DPP KAPIKA, Johanes Chaesario (Rio), mengungkapkan kebanggaannya karena pameran ini berhasil menarik perhatian pembeli dari Amerika Serikat dan Somalia.
“Ini bukti nyata bahwa produk peserta kita mampu bersaing di pasar global,” tuturnya.
Tahun ini, Woodfest melibatkan 30 tenant dan 24 galeri furnitur, mulai dari pengrajin lokal hingga kontraktor besar.
KAPIKA juga berharap pemerintah dapat membangun gedung pameran berstandar internasional di Jawa Tengah, agar dapat menampung event berskala besar seperti Woodfest di masa mendatang.
Dengan semangat kolaborasi dan dukungan pemerintah, Woodfest 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga momentum strategis untuk mengangkat pamor industri kayu Jawa Tengah di kancah internasional. (lim)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.