TEGAL, Kabarjateng.id — Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah, SKM., M.Kes. menyampaikan bahwa upaya percepatan penurunan stunting di Kota Tegal tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial semata, tetapi harus menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan dan melibatkan seluruh unsur masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Tazkiyyatul saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Tegal Timur dan Kecamatan Tegal Selatan, yang berlangsung di Pendopo Ki Gede Sebayu, Rabu (22/10).

Kegiatan tersebut diikuti oleh Kepala OPD, Camat, Lurah, Ketua TP PKK, perwakilan Puskesmas, kader Posyandu, serta anggota TPPS tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Stunting bukan sekadar masalah kesehatan, melainkan tantangan besar dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Karena itu, penanganannya harus dilakukan secara terpadu, dengan melibatkan sektor kesehatan, pendidikan, sosial, hingga infrastruktur,” ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada DP2KBP2PA Kota Tegal yang telah menginisiasi kegiatan tersebut, serta seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam upaya menekan angka stunting di Kota Tegal.
Menurutnya, meskipun data menunjukkan tren penurunan yang positif, masih ada sejumlah tantangan di lapangan yang perlu diatasi dengan kerja nyata, sinergi, dan kolaborasi lintas sektor.
“Saya mengajak para camat dan lurah untuk lebih aktif mengawasi pelaksanaan program intervensi gizi, memastikan bantuan tepat sasaran, dan menggerakkan masyarakat agar lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DP2KBP2PA Kota Tegal, Rofiqoh, menyampaikan bahwa TPPS merupakan wadah koordinasi lintas sektor yang bertujuan memperkuat pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Kota Tegal.
“Melalui TPPS, kami berupaya memastikan seluruh program dan kegiatan terkait penanganan stunting berjalan secara terpadu, efektif, dan berkesinambungan,” ujarnya. (Supriyadi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.