SEMARANG, Kabarjateng.id – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, Polri bersama Kementerian Pertanian RI melaksanakan program penanaman jagung secara serentak di berbagai daerah.
Program ini bertujuan mengolah lahan seluas 1 juta hektar hingga akhir tahun 2025. Kegiatan ini melibatkan ribuan petani, relawan, serta berbagai elemen masyarakat untuk mendorong kemandirian pangan Indonesia.

Di Kota Semarang, acara serupa digelar di Agro Perkebunan Purwosari, UPTD Dinas Pertanian Kota Semarang, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen.
Penanaman berlangsung di lahan seluas 1.000 meter persegi dengan menggunakan benih jagung hibrida jenis “Pertiwi.” Varietas ini dipilih karena mampu menghasilkan hingga 12,8 ton per hektar dengan masa panen sekitar 100 hari.
Selain itu, benih ini juga memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit seperti bulai dan busuk batang.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakapolrestabes Semarang beserta jajaran Forkopimda, kelompok tani lokal, dan Bhabinkamtibmas yang bekerja sama dengan kelompok tani seperti Sumber Rejeki, Loh Jinawi, Guyub Rukun, dan Mbangun Karso.
Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang serentak dilaksanakan di 38 provinsi, dengan pengawasan langsung dari pusat melalui koneksi daring.
Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu dari empat strategi utama gugus tugas Ketahanan Pangan Polri.
Dengan target 3.727 hektar lahan yang dikelola pada tahap awal, diharapkan hasil produksi jagung mampu mencapai 4 juta ton. Selain penanaman jagung, program ini juga melibatkan pengembangan sektor perikanan, peternakan, dan tanaman pangan lainnya, yang saat ini aktif di lebih dari 33.000 desa.
Kolaborasi strategis antara Polri dan Kementerian Pertanian ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Dengan upaya terintegrasi dan dukungan seluruh pihak, program ini bertujuan menciptakan swasembada pangan yang berkelanjutan demi memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.