DEMAK, Kabarjateng.id – Kepala Desa Wonoagung, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, resmi ditahan oleh penyidik Polres Demak setelah melalui serangkaian penyelidikan dan penyidikan yang mendalam.
Penahanan dilakukan menyusul dugaan keterlibatan yang bersangkutan dalam kasus asusila yang terjadi di sebuah kamar kos di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam.

Insiden tersebut sempat menghebohkan publik dan menyebar luas di media sosial pada Selasa, 22 Juli 2025. Dalam sejumlah foto dan video yang viral, sang kades diduga tertangkap sedang berduaan dengan seorang perempuan yang belakangan diketahui adalah istri dari pria lain.
Peristiwa itu memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama warganet yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku tidak pantas seorang kepala desa. Banyak komentar bernada kritik memenuhi media sosial.
“Seharusnya jadi panutan, bukan justru mencoreng nama baik desa,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Dari informasi yang diperoleh dari berbagai sumber warga, ini bukan kali pertama nama Kades Wonoagung terseret dalam kontroversi.
Sebelumnya, warga pernah menggelar aksi unjuk rasa menuntut transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
Ia juga sempat menjadi sorotan karena isu dugaan perselingkuhan yang disebut-sebut berujung kehamilan dan bahkan diduga dilakukan tindakan aborsi.
Saat ini, penyidik Polres Demak masih terus mendalami semua rangkaian peristiwa yang diduga melibatkan oknum kepala desa tersebut.
Pemeriksaan lanjutan tengah dilakukan guna mengumpulkan bukti tambahan dan mendalami motif serta kronologi kejadian.
Sementara itu, sang kepala desa telah resmi ditahan dan ditempatkan di ruang tahanan Polres Demak untuk menjalani proses hukum sesuai prosedur yang berlaku.
Aparat penegak hukum menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini dengan profesional dan transparan.
Kasus ini menambah daftar panjang persoalan etika dan integritas di tingkat pemerintahan desa, sekaligus menjadi pengingat pentingnya pengawasan serta keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga moralitas para pemimpin lokal. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.