SEMARANG, Kabarjateng.id – Hasil survei Y-Publica pada 7-12 September 2024 menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Kota Semarang masih cukup tinggi, mencapai 72,4 persen. Approval rating tersebut hanya turun sedikit dari survei sebelumnya sebesar 77 persen.
“Publik puas dengan kinerja Pemkot Semarang, terbukti dari approval rating yang masih cukup tinggi, mencapai 72,4 persen,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam acara rilis survei di Semarang, Senin (16/9).

Di antara yang menyatakan puas, sebanyak 7,1 persen bahkan merasa sangat puas. Sementara itu yang merasa tidak puas hanya 25,6 persen, termasuk 4,7 persen yang merasa sangat tidak puas. Masih ada sebanyak 2,1 persen yang tidak menjawab/tidak tahu.
Fasilitas Publik dan Layanan Kesehatan Paling Memuaskan
“Kinerja Pemkot Semarang yang paling diapresiasi adalah perbaikan fasilitas publik (18,8 persen) dan pemajuan layanan kesehatan (18,0 persen),” jelas Rudi.
Menurut Rudi, posisi sentral Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah menuntut ketersediaan fasilitas publik yang berkualitas layaknya kota-kota besar di Indonesia lainnya.
Mobilitas penduduk yang sangat tinggi untuk melakukan kegiatan ekonomi membutuhkan fasilitas yang mumpuni agar bisa aman dan nyaman dalam beraktivitas.
Demikian pula dengan layanan kesehatan yang prima sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya dari aspek ketersediaan fasilitas kesehatan dan tingkat pelayanan kepada pasien.
“Sektor-sektor lainnya yang dianggap memuaskan bagi publik Kota Semarang adalah program penurunan stunting (15,3 persen), perbaikan transportasi publik (10,5 persen), pelayanan publik (10,2 persen), dan pemberdayaan perempuan (7,1 persen),” lanjut Rudi.
Selain itu ada soal pelayanan aduan (6,7 persen) dan upaya Pemkot Semarang dalam merespons bencana banjir (5,9 persen).
Selebihnya adalah sektor-sektor lain (2,3 persen), dan masih ada 5,2 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Prioritas untuk Perbaikan Kinerja Pemkot Semarang
Survei juga mencatat sektor-sektor apa saja yang dianggap menjadi prioritas untuk diperbaiki terkait dengan kinerja Pemkot Semarang.
“Pemenuhan kebutuhan pokok dinilai paling perlu diperbaiki (20,4 persen), disusul dengan soal lapangan kerja (19,1 persen),” papar Rudi.
Sektor-sektor lainnya adalah persoalan banjir (11,9 persen), sampah (10,0 persen) dan air bersih (9,8 persen). Berikutnya, masalah kemacetan (7,5 persen), perbaikan layanan publik (7,1 persen), dan persoalan zonasi pendidikan (5,5 persen).
Sisanya adalah sektor-sektor lain (6,7 persen), dan masih ada 2,0 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
“Fakta lain menunjukkan bahwa isu korupsi yang menyandera Pemkot Semarang ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap approval rating,” pungkas Rudi.
Untuk diketahui, survei Y-Publica Survei ini melibatkan 600 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel survei diambil menggunakan metode multistage random sampling yang diambil dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Pengumpulan data dilakukan pada 7-12 September 2024 menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face). Toleransi kesalahan survei (margin of error) sebesar 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.