SEMARANG, Kabarjateng.id – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), kini mendapat sorotan dalam kontestasi Pilgub Jateng. Berdasarkan survei terbaru dari lembaga riset Indikator, Gus Yasin menunjukkan potensi kuat sebagai “senjata rahasia” bagi pasangan nomor urut dua ini.
Popularitas dan tingkat kesukaan masyarakat terhadap sosok Gus Yasin ternyata melampaui kandidat lain, menjadikannya sebagai kekuatan yang signifikan dalam mengangkat elektabilitas Ahmad Luthfi.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan, dalam rilis terbaru bahwa popularitas dan afeksi atau kesukaan masyarakat terhadap calon adalah faktor kunci dalam memenangkan pemilihan.
“Popularitas itu penting. Orang tidak akan milih kalau tidak kenal. Dari sini kita tahu Andika itu calon yang paling dikenal dengan 74,1 persen, lebih populer sedikit ketimbang Ahmad Luthfi,” jelas Burhanuddin, dalam video rilisnya.
Namun, perbedaan signifikan dalam survei Indikator terlihat pada kandidat wakil gubernur.
Dalam survei tersebut, Gus Yasin unggul secara telak dibandingkan Hendi, calon wakil gubernur pasangan Andika.
Gus Yasin mencapai popularitas sebesar 53,3 persen, jauh di atas Hendi yang berada di angka 35,2 persen.
Menariknya, Gus Yasin tidak hanya lebih dikenal publik tetapi juga mencatat angka tertinggi dalam hal tingkat kesukaan responden, yakni sebesar 85,6 persen, mengalahkan popularitas calon gubernur lainnya, termasuk Andika dan Ahmad Luthfi sendiri.
Menurut Burhanuddin, popularitas Gus Yasin yang tinggi didukung oleh faktor afeksi masyarakat yang lebih mendalam, terutama dengan posisinya sebagai tokoh yang dekat dengan kalangan pesantren dan masyarakat tradisional Jawa Tengah.
“Di sini terlihat Gus Yasin berpotensi menjadi senjata rahasianya Ahmad Luthfi. Bukan cuma soal dikenal, tapi Gus Yasin ternyata paling banyak disukai responden,” ungkap Burhanuddin.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa jumlah responden yang menyukai Gus Yasin bahkan lebih besar daripada yang menyukai Andika maupun Ahmad Luthfi.
Afeksi positif terhadap Gus Yasin mencerminkan daya tarik yang lebih personal, yang memungkinkan pasangan ini mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan komunitas religius.
Dari sisi elektabilitas, survei menunjukkan bahwa popularitas Andika sebagai calon gubernur memang sedikit lebih tinggi daripada Ahmad Luthfi, namun tren afeksi atau kesukaan terhadap Andika cenderung menurun.
Ini menjadi tantangan bagi tim Andika, karena meskipun lebih dikenal, elektabilitasnya tidak kunjung meningkat.
Hal ini berbanding terbalik dengan pasangan Luthfi-Yasin, yang meskipun tidak unggul di seluruh aspek popularitas, memiliki daya tarik kuat pada sosok Gus Yasin yang dicintai masyarakat.
“Jadi ini reminder buat timnya Andika, popularitasnya memang melebihi Ahmad Luthfi, tapi elektabilitasnya stagnan atau bahkan menurun. Tingkat kesukaan responden kepada Andika juga tercatat menurun,” tambah Burhanuddin.
Keunggulan Gus Yasin yang digambarkan sebagai “senjata rahasia” ini dapat menjadi faktor pembeda dalam kontestasi Pilgub Jateng, mengingat daya tariknya di kalangan pemilih muda, komunitas pesantren, dan kelompok tradisional.
Popularitas dan kesukaan masyarakat terhadap Gus Yasin diperkirakan akan memperkuat daya saing Ahmad Luthfi di Pilgub Jateng, menjadikan pasangan ini sebagai kandidat yang solid dalam menghadapi persaingan ketat. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.