SEMARANG, Kabarjateng.id – Seorang warga Kota Salatiga bernama Maryono (45) mendadak menemukan jenazah pria lanjut usia saat hendak mencari lokasi memancing di aliran Sungai Dusun Kalisari, Desa Nyamat, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jumat sore (9/5/2025).
Penemuan tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB ketika Maryono menyusuri tepian sungai untuk mencari spot yang cocok untuk memancing. Namun perhatiannya tertuju pada sosok tubuh yang tersangkut di pinggir bendungan.

Merasa curiga, ia segera memanggil seorang pemancing lain bernama Bejo (73) yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi, untuk bersama-sama memastikan apa yang mereka lihat.
Setelah didekati, keduanya meyakini bahwa yang ditemukan adalah mayat seorang pria lansia.
Mereka lalu melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Tingkir, mengingat lokasi berada di perbatasan antara wilayah Kecamatan Tingkir dan Kecamatan Tengaran.
Setelah dilakukan koordinasi, diketahui bahwa titik penemuan masuk dalam wilayah hukum Polsek Tengaran.
Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., membenarkan adanya laporan penemuan jenazah tersebut.
“Penanganan sudah dilakukan oleh anggota Polsek Tengaran dengan dukungan dari unit Inafis dan tim medis dari Puskesmas setempat,” terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Tengaran AKP M. Budiyono, S.H., M.H., menjelaskan bahwa jenazah kemudian dievakuasi ke balai desa Nyamat untuk dilakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Identitas korban diketahui bernama Asri (88), warga Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
Keluarga korban yang telah dihubungi mendatangi lokasi dan membenarkan bahwa jenazah tersebut adalah anggota keluarga mereka. Putri korban, Sayidah (39), mengungkapkan bahwa terakhir kali melihat ayahnya adalah sekitar pukul 13.00 WIB.
Keterangan dari pihak keluarga dan tetangga menyebutkan bahwa rumah korban memang dekat dengan aliran sungai, dan korban kerap melakukan aktivitas di sana.
Dugaan sementara, korban terpeleset dan hanyut terbawa arus sejauh kurang lebih satu kilometer dari lokasi biasanya ia beraktivitas.
Sesuai permintaan keluarga, jenazah tidak diautopsi dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, disertai surat pernyataan resmi yang disaksikan perangkat desa. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.