TEGAL, Kabarjateng.id – Proyek pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kelurahan Kemandungan, Kota Tegal, menuai sorotan dari warga setempat. Proyek dengan pagu anggaran sebesar Rp800 juta dan nilai kontrak Rp653 juta yang dikerjakan oleh CV Zona Tata Persada tersebut dinilai tidak transparan karena tidak didahului dengan sosialisasi kepada masyarakat.
Ketua RW 03 Kelurahan Kemandungan, Kurniawan, mengungkapkan kekecewaannya saat ditemui di lokasi proyek pada Kamis (23/7/2025).

Ia menyebut pembangunan sudah berjalan hampir 10 hari, namun warga baru mengetahui setelah alat berat dan pekerja mulai beraktivitas di area tersebut.
“Kami terkejut tiba-tiba ada pembangunan Pustu di samping kantor kelurahan. Tidak ada satu pun warga kami yang diajak komunikasi sebelumnya, bahkan untuk dilibatkan dalam pekerjaan pun tidak,” ujarnya.
Menurut Kurniawan, semestinya ada pemberitahuan atau pertemuan terlebih dahulu dengan masyarakat sekitar agar pembangunan tidak terkesan dilakukan secara tergesa-gesa.
Ia juga menyesalkan tidak adanya upaya untuk memberdayakan tenaga kerja lokal meskipun hanya dalam jumlah kecil.
Kurniawan menambahkan, lahan yang kini digunakan untuk pembangunan Pustu sebelumnya merupakan area tak terawat dan sudah dimanfaatkan oleh warga sebagai lokasi pengelolaan Bank Sampah.
Bersama pihak kelurahan, warga telah mengurug tanah tersebut agar bisa dimanfaatkan secara optimal.
“Dulu lahannya seperti rawa. Warga dan pihak kelurahan bersama-sama mengurug supaya bisa dipakai untuk kegiatan Bank Sampah. Tapi setelah siap, justru dipakai untuk proyek tanpa informasi apa pun kepada kami,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tegal, Mulyanto, membenarkan bahwa tidak dilakukan sosialisasi secara langsung kepada warga.
Menurutnya, karena lokasi proyek berada di dekat kantor kelurahan dan bukan di tengah permukiman padat, koordinasi hanya dilakukan dengan pihak kelurahan.
“Memang tidak ada sosialisasi langsung ke warga, tapi kami sudah berkoordinasi dengan kelurahan terkait lokasi pembangunan,” ujar Mulyanto saat dikonfirmasi pada Jumat (24/7/2025).
Terkait penawaran proyek, ia menjelaskan bahwa nilai kontrak yang disepakati sebesar Rp653 juta dari pagu awal Rp800 juta.
Hal ini, kata dia, menjadi tantangan tersendiri bagi konsultan pengawas untuk memastikan kualitas pekerjaan tetap terjaga.
“Kami sudah minta pengawas untuk bekerja ekstra agar proyek bisa selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai standar. Pengawasan harus ketat,” tegasnya.
Ia menambahkan, proyek ini merupakan bagian dari program peningkatan layanan kesehatan di Kota Tegal.
Saat ini, terdapat 8 puskesmas induk dan 23 Pustu, termasuk yang sedang dibangun di Kemandungan.
“Harapan kami, Pustu ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kemandungan dan sekitarnya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih dekat dan mudah dijangkau,” tutup Mulyanto. (Supriyadi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.