Menu

Mode Gelap
 

Headline · 18 Jun 2024 16:39 WIB · Waktu Baca

Penggunaan Kantong Plastik untuk Pembagian Daging Kurban di Semarang Berkurang Drastis


					Penggunaan bahan non-plastik untuk pembagian daging kurban di beberapa wilayah di Kota Semarang saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah. Perbesar

Penggunaan bahan non-plastik untuk pembagian daging kurban di beberapa wilayah di Kota Semarang saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

SEMARANG, Kabarjateng.id – Penggunaan kantong plastik sekali pakai untuk pembagian daging kurban di Kota Semarang mulai banyak ditinggalkan oleh masyarakat. Ini merupakan respons terhadap imbauan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang mendorong penggunaan wadah daging kurban yang ramah lingkungan.

Meski masih ada yang menggunakan kantong plastik, sebagian besar panitia kurban di berbagai kampung mulai beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan.

Di Kalicari, Kecamatan Pedurungan, warga lebih memilih menggunakan besek bambu untuk membungkus daging kurban yang akan dibagikan.

Hal serupa juga terjadi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya, Kota Semarang, di mana pembungkus daging kurban sudah beralih ke besek bambu.

Humas MAJT, Benny Arief Hidayat, menyatakan bahwa penggunaan wadah non-plastik telah diterapkan sejak masjid tersebut pertama kali didirikan.

“Sejak awal diterapkan, kami menggunakan wadah dari besek, bukan plastik,” kata Benny, Selasa (18/6/2024).

Meskipun belum sepenuhnya menggunakan wadah non-plastik, Benny menegaskan bahwa MAJT terus mendukung gerakan ramah lingkungan dengan sebagian besar menggunakan besek.

“Kami mendukung gerakan non-plastik untuk ramah lingkungan,” ujarnya.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, Ahmad Fuad, juga menyebut bahwa sebagian besar masjid di Kota Semarang telah menerapkan penggunaan wadah ramah lingkungan seperti besek, daun jati, daun pisang, hingga daun lompong.

“Kami mendukung gerakan ramah lingkungan, karena plastik tidak ramah lingkungan dan sulit terurai,” kata Ahmad Fuad.

Gerakan ramah lingkungan ini didorong oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang meminta masyarakat menghindari penggunaan plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban.

“Kami menginformasikan edaran dari Pemerintah Kota Semarang, dari Bu Wali, agar masyarakat beralih dari plastik ke besek,” tambahnya.

Sebelumnya, Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu telah meminta masyarakat menghindari penggunaan plastik sekali pakai untuk wadah daging kurban pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengimbau masyarakat untuk menggunakan wadah ramah lingkungan seperti daun jati, daun pisang, daun lompong, atau besek bambu.

“Ini harus disosialisasikan. Kalau bisa, daging kurban menggunakan daun, bukan plastik. Bisa pakai daun jati, daun pisang, atau besek bambu,” ujarnya seusai menyerahkan hewan kurban di halaman Balai Kota Semarang, Sabtu (15/6/2024).

Mbak Ita menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan agar Kota Semarang terbebas dari sampah plastik saat perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.

“Saya mohon kepada masyarakat yang membagikan daging kurban untuk mengurangi atau menghilangkan bungkus plastik,” katanya. (day)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

1 Komentar

semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Kurang dari Sehari, Pelaku Pembuangan Bayi di Jepara Berhasil Ditangkap

19 April 2025 - 09:05 WIB

Pendaki Asal Bekasi Alami Kambuh Asam Lambung, Dievakuasi Tim SAR Gabungan di Gunung Sindoro

18 April 2025 - 09:19 WIB

Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Swasta Segera Serahkan Ijazah Siswa yang Masih Tertahan

18 April 2025 - 08:55 WIB

Save Journalist! Aksi Kamisan Semarang Serukan Perlawanan terhadap Kekerasan Pers

18 April 2025 - 08:47 WIB

Ahmad Luthfi dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sepakat Selesaikan Masalah Tanah Tak Bertuan

18 April 2025 - 08:22 WIB

Trending di Headline