Menu

Mode Gelap
 

Headline · 10 Jun 2025 18:37 WIB · Waktu Baca

Pemkot Semarang Terus Tingkatkan Layanan dan Jangkauan Kesehatan untuk Warga


					Pemkot Semarang Terus Tingkatkan Layanan dan Jangkauan Kesehatan untuk Warga Perbesar

SEMARANG, Kabarjateng.id – Pemerintah Kota Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Melalui program unggulan bertajuk Semarang Sehat, Pemkot tak hanya memperkuat infrastruktur dan sistem pelayanan, tetapi juga memperluas cakupan perlindungan jaminan kesehatan bagi warganya.

Salah satu fokus utama program ini adalah perluasan kepesertaan dalam skema Jaminan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC).

Hingga Mei 2025, tercatat sebanyak 28.562 warga telah menjadi peserta aktif UHC. Mulai Juni hingga Desember 2025, Pemkot Semarang telah menyiapkan tambahan kuota sebesar 10.800 peserta per bulan.

Jika target ini tercapai, maka total peserta UHC hingga akhir tahun bisa mencapai lebih dari 230 ribu jiwa.

Selain UHC, Pemkot juga mendorong kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan khususnya bagi para pekerja rentan melalui program Pijar Semar.

Hingga saat ini, sudah 7.217 pekerja terdaftar dan mendapat perlindungan sosial ketenagakerjaan yang iurannya dibiayai melalui APBD Kota Semarang.

Bahkan, sebanyak 500 pekerja juga mendapatkan jaminan hari tua melalui skema BPH JHT, sebagai bentuk perlindungan jangka panjang.

Wali Kota Semarang, Agustina, dalam konferensi pers 100 hari masa kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Iswar, menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk memastikan masyarakat memiliki akses layanan kesehatan yang merata, baik dari sisi fasilitas maupun biaya.

Ia menekankan bahwa perluasan jaminan kesehatan bukan untuk mendorong masyarakat agar berobat, melainkan untuk memastikan mereka tidak terbebani biaya saat membutuhkan layanan medis.

“Kesehatan adalah fondasi penting bagi kemajuan kota. Masyarakat yang sehat akan lebih produktif dan mampu berkontribusi untuk pembangunan,” ujarnya.

Lebih jauh, Agustina juga menyoroti pentingnya penguatan infrastruktur kesehatan di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Menurutnya, keberadaan sarana kesehatan seperti Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) harus ditingkatkan.

Ia menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas baru atau kerja sama dengan rumah sakit swasta menjadi opsi strategis untuk memperluas akses layanan kesehatan rujukan.

“Kita ingin setiap wilayah punya fasilitas kesehatan yang layak. Kalau sekarang baru ada Pustu, maka ke depan harus berkembang jadi Puskesmas. Yang belum punya sama sekali, akan kita bangun. Tujuan kita menghadirkan pelayanan kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat,” tandasnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pemkot Semarang berharap dapat mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif, merata, dan responsif terhadap kebutuhan warga. (day)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Teknologi Face Recognition di Daop 4 Semarang, Satu Juta Penumpang Nikmati Layanan Tanpa Cetak Tiket

10 September 2025 - 19:51 WIB

Wali Kota Semarang Luncurkan Program KELUARGA CEMARA untuk Tekan Angka Stunting

10 September 2025 - 19:41 WIB

Sinergi Forkopimda Boyolali Diperkuat Lewat Coffee Morning, Fokus Jaga Kamtibmas Pasca Kerusuhan Massa

10 September 2025 - 19:29 WIB

Ditlantas Polda Jateng Gelar Lomba Polisi Cilik, Tumbuhkan Disiplin dan Tertib Lalu Lintas Sejak Dini

10 September 2025 - 18:14 WIB

Willy Dampingi Sestama Tinjau Rencana Pembangunan IKH di Cilacap

10 September 2025 - 18:04 WIB

Trending di Daerah