SEMARANG, Kabarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang secara rutin membersihkan saluran dan sungai di Ibu Kota Jawa Tengah sebagai langkah antisipasi menghadapi musim penghujan.
Sub Koordinator Pengelolaan Irigasi dan Sumber Air DPU Kota Semarang, Victor Tri Karyanto Nugroho, menjelaskan bahwa tujuan dari pembersihan ini adalah untuk mencegah terjadinya banjir.

“Kami memastikan penampang basah saluran tetap terjaga dengan mengangkat sampah dan mengeruk sedimen secara rutin agar aliran air lancar,” ujarnya pada Jumat (21/6).
Sebagai persiapan menghadapi musim penghujan, DPU Kota Semarang terus melakukan pengerukan sedimentasi dan pembersihan saluran setiap hari.
“Di kota Semarang terdapat banyak sungai dan saluran yang kami bersihkan secara rutin. Ada sekitar 40 lokasi yang dikerjakan secara teratur,” jelas Victor.
Selain pembersihan rutin, Pemerintah Kota Semarang melalui DPU Kota Semarang juga melakukan pembersihan drainase berkala menggunakan alat berat.
Baca juga: Mbak Dewi, Triple Minoritas yang Siap Bertarung di Pilwakot Semarang
Pembersihan dilakukan di berbagai wilayah, termasuk drainase barat di Jembatan Tri Tunggal, Jalan Arteri Yos Sudarso, depan kantor PSDA Provinsi, dan beberapa lokasi lainnya seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Madukoro Raya.
Untuk wilayah drainase utara, pembersihan rutin dilakukan di lokasi seperti Gang Lombok, Bandarharjo Selatan, Miroto (Thamrin Gajahmada), dan Jalan Hasanudin Plombokan.
Di wilayah timur, pembersihan mencakup daerah Kudu, sekitar Kali Babon, Kali Tenggang, dan saluran Wolter Monginsidi. Di wilayah tengah dan selatan, pembersihan dilakukan secara berkala di lokasi seperti Jalan Sriwijaya Wonderia.
Pembersihan dilakukan baik secara manual maupun dengan bantuan alat berat, melibatkan 250 personil dan bantuan dump truk.
Victor menegaskan bahwa masyarakat dapat mengusulkan pembersihan drainase yang perlu penanganan melalui perangkat kelurahan atau platform Sapa Mbak Ita.
Victor juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar saluran air tidak tersumbat dan memperberat pekerjaan DPU.
“Satu orang saja membuang sampah sembarangan, dikalikan ribuan orang, otomatis saluran akan penuh sampah,” katanya. (Dhany / Kabarjateng.id)
1 Komentar