SEMARANG, Kabarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyemarakkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menggelar lomba memasak berbahan pangan lokal non beras.
Kegiatan ini berlangsung di halaman Balaikota Semarang, Minggu (17/8), sesaat setelah upacara bendera.

Sebanyak 51 tim dari Dharma Wanita Persatuan Unit Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut serta, menampilkan aneka kreasi mulai dari menu utama, camilan, hingga minuman berbasis resep tradisional Mustikarasa.
Wali Kota Semarang, Agustina, yang hadir langsung dalam acara tersebut menyampaikan bahwa momen kemerdekaan tidak hanya diisi dengan upacara yang khidmat, tetapi juga dapat dirayakan dengan suasana gembira.
“Namanya perayaan ulang tahun kemerdekaan, ya harus meriah dan penuh suka cita. Kalau upacara berlangsung dengan khidmat, setelah itu boleh ada keriuhan yang menyenangkan, seperti lomba ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Agustina menekankan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat bahwa kenyang tidak selalu identik dengan nasi.
Menurutnya, pengolahan bahan pangan lokal dengan kreativitas dapat menghadirkan manfaat lebih luas, termasuk nilai ekonomi.
“Diversifikasi pangan tidak sekadar untuk kesehatan, tetapi bisa menjadi sumber penghasilan keluarga. Kalau kita bisa mengolah bahan pangan yang ada di sekitar, kemandirian pangan akan tercapai,” jelasnya.
Semangat inovatif terlihat dari tim Kelurahan Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara.
Mereka menyajikan Lontong Sukun dan Buntil Lembayung isi ikan nila dengan jantung pisang.
Salah satu anggota tim, Asih, mengaku ide tersebut muncul spontan saat latihan singkat sehari sebelumnya.
“Kami sengaja memilih bahan yang benar-benar lokal, tanpa beras dan terigu. Sebagian memang beli, tapi daun lembayung dan jantung pisang kami ambil dari sekitar kelurahan,” ungkapnya.
Asih menambahkan bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama.
“Yang penting kami bisa berkreasi dan bersenang-senang. Ini sekaligus jadi pengalaman untuk mengembangkan usaha katering yang saya jalankan,” imbuhnya.
Melalui ajang ini, Pemkot Semarang berharap tumbuh kesadaran kolektif untuk memanfaatkan potensi pangan lokal, sekaligus memperkuat identitas kota sebagai daerah yang kaya bahan pangan bergizi.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat berbasis kreativitas kuliner. (day)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.