SLAWI, Kabarjateng.id – RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal meluncurkan inovasi Medical Wellness Tourism Selasa (7/10/2025). Program ini memadukan pelayanan kesehatan medis dengan pengalaman wisata alam yang berlokasi di Pemandian Air Panas Guci.
Rangkaian peluncuran Tegal Medical Wellness Tourism ini diawali dengan sesi Talkshow bertempat di Gulala Azana Hotel & Resort Guci.

Salah satu narasumber, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D yang merupakan guru besar departemen kebijakan dan manajemen kesehatan UGM.
Beliau, menyebutkan bahwa program ini terinspirasi dari negara-negara Eropa yang telah lebih dulu mengembangkan konsep medical wellness. Prof. dr. Laksono melihat adanya potensi di Kabupaten Tegal, sehingga ia mendorong RSUD dr. Soeselo untuk mengembangkan konsep serupa melalui Pemandian Air Panas Guci.
“Air panas di Guci itu terbaik di Indonesia karena tidak berbau, tidak berwarna, jadi betul-betul jernih dan panas. Sayang kalau hanya digunakan untuk mandi dan berenang, padahal bisa dimanfaatkan untuk berobat,” ujarnya.
Melalui program ini, RSUD dr. Soeselo menawarkan dua jenis paket produk, yakni paket tidak menginap dan paket bundling dengan penginapan. Dalam paket layanan nantinya akan tersedia rangkaian program kebugaran fisik dan mental, seperti hidroterapi, forest bathing mindfulness, medical check up, akupuntur, dan konsultasi jamu.
Sementara itu, dr. Bambang Trisnowiyanto dosen Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Surakarta juga menjelaskan efektivitas terapi dengan media air dalam proses penyembuhan.
“Hasil riset yang didapat bersama dengan dokter saraf dan dokter ortopedi menunjukkan bahwa terapi air dapat mempercepat pemulihan hingga empat kali lebih cepat dibanding dengan terapi di darat, meskipun biaya operasionalnya lebih tinggi” ujar dr. Bambang.
Dengan berbagai potensi alam yang dimiliki Kabupaten Tegal, Guci dinilai layak untuk menjadi rumah baru Medical Wellness Tourism di Indonesia. Peluncuran ini diharapkan juga dapat menjadi titik tolak bagi seluruh stakeholder terutama pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, pelaku pariwisata, serta penyedia layanan transportasi. (Supriyadi)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.