SEMARANG, Kabarjateng.id – Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, menyambut para mahasiswa yang menghadiri Rakernas BEM SI ke-17 di Kota Semarang.
Dalam acara ramah tamah dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang di halaman Balai Kota Semarang, Mbak Ita menyapa para Presiden BEM dari puluhan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Rektor Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Dr. Suharnomo, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Semarang.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai acara, termasuk pertunjukan musik, makan malam bersama, pengenalan inovasi mahasiswa, dan dialog.
Mbak Ita menegaskan komitmen Pemkot Semarang untuk memberikan fasilitas bagi kegiatan mahasiswa.
Ia yakin kegiatan ini dapat memperkenalkan budaya dan keberagaman Kota Semarang kepada mahasiswa dari daerah lain. Selama acara, para mahasiswa diajak mengunjungi berbagai destinasi wisata budaya yang mencerminkan persatuan Kota Semarang.
“Beberapa waktu lalu Presiden BEM Undip mengadakan audiensi terkait rencana sebagai tuan rumah Rakernas BEM se-Indonesia. Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini, sehingga kami fasilitasi untuk keliling Kota Semarang, termasuk kunjungan ke tempat heritage budaya,” ujarnya.
Mbak Ita berharap rangkaian Rakernas BEM SI di Kota Semarang dapat menumbuhkan semangat persatuan antaruniversitas. Ia optimistis Kota Semarang akan dikenal dengan baik oleh para Presiden BEM dari seluruh Indonesia.
“Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan menjadi kenangan serta penyemangat bagi para mahasiswa,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana Rakernas BEM SI ke-17, Queen Aisyah, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkot Semarang dan khususnya kepada Wali Kota Semarang atas fasilitas dan dukungan yang diberikan.
Ia menyebutkan bahwa ada 51 universitas dan 114 delegasi dari seluruh Indonesia yang mengikuti Rakernas BEM SI di Kota Semarang. Rangkaian kegiatan yang akan berlangsung mencakup sidang yang membahas kebudayaan di Indonesia.
Queen Aisyah yakin dengan pemerintahan saat ini, Kota Semarang mampu menjadi kota yang mempersatukan beragam budaya, suku, dan agama.
“Alhamdulillah, dukungan dari Ibu Ita selaku Wali Kota Semarang sangat berarti, dan kami berharap Rakernas ini dapat memperkenalkan Kota Semarang sebagai kota inklusif,” imbuhnya. (day)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.