SEMARANG, Kabarjateng.id – Kehadiran calon Wakil Wali kota Semarang, Dewi Susilo Budiharjo, menegaskan bahwa toleransi di Kota Semarang terjaga dengan baik. Pada Jumat (21/06/2024), setelah relawan Mbak Dewi melaksanakan Sholat Jumat di Masjid Baiturahman, Dewi Susilo Budiharjo meresmikan Posko Pemenangan Mbak Dewi di Jalan Singosari VII No. 11 B Kota Semarang.
Posko ini akan menjadi pusat strategi pemenangan selama proses pencalonan Mbak Dewi dalam Pemilihan Wali kota Semarang yang akan dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024 mendatang.

Mbak Dewi menyadari dirinya rentan terhadap isu SARA yang mungkin muncul selama pencalonannya.
“Sebagai ‘triple minoritas’, saya sangat rentan terhadap isu SARA. Namun, saya percaya masyarakat Kota Semarang telah dewasa dalam menyikapi keberagaman suku, agama, tradisi, dan kesetaraan gender,” tegas Mbak Dewi.
‘Triple Minoritas’ merujuk pada seseorang yang tergolong dalam tiga kelompok minoritas sekaligus. Dalam hal ini, Mbak Dewi adalah seorang wanita Tionghoa yang beragama Kristen.
Terlahir dari keluarga Tionghoa yang sederhana, Mbak Dewi tidak menampik adanya stigma masyarakat terhadap isu SARA tersebut.
Namun, sebagai wanita dengan status ‘triple minoritas’, hal ini justru menambah semangatnya untuk berjuang.
“Kesempatan ini membuktikan bahwa meskipun sebagai ‘triple minoritas’, saya tetap memiliki kesempatan yang sama untuk turut serta dalam pembangunan Kota Semarang,” tandasnya.
Peresmian Posko Pemenangan Mbak Dewi diawali dengan pembagian nasi bungkus kepada tukang parkir dan penyapu jalan di sepanjang Jalan Singosari Raya sebagai bentuk sedekah Jumat Berkah.
Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas, TNI dan Polri Menjadi Dua Lembaga Negara dengan Citra Positif Tertinggi
Kegiatan ini juga dalam rangka merayakan ulang tahun ke-63 Presiden Jokowi yang dirayakan pada 21 Juni 2024, sekaligus keberhasilan beliau meraih 75,6% kepuasan publik sebagai Presiden RI ke-7.
Mbak Dewi mengingatkan pesan guru dan seniornya, Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan, tentang kekuatan sedekah pagi dalam memberikan keberkahan memulai sesuatu yang baru.
Mbak Dewi juga memotong tumpeng yang diserahkan kepada Ketua Tim Relawan Mbak Dewi dan para relawan dari kelompok Baladewi, Sahabat Dewi, Bestie Dewi, dan tim sukses Wayahe Mbak Dewi.
“Relawan-relawan ini adalah energi dari perjuangan saya. Mereka menjadi motivasi dan semangat saya untuk membangun Semarang yang lebih baik,” ujarnya.
Anna, salah satu relawan Bestie Dewi, mengungkapkan alasan mendukung Mbak Dewi adalah karena cita-citanya untuk mengabdi tanpa pamrih kepada Kota Semarang.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha yang sudah mapan, Mbak Dewi tidak memerlukan pamrih atau keuntungan dari jabatan.
“Saya mengenal kiprah beliau selama ini, dan beliau benar-benar selalu mengabdi kepada masyarakat Kota Semarang,” ujarnya.
Nathan, Koordinator Tim Pemenangan yang juga anggota DPD PSI Kota Semarang, menyampaikan bahwa saat ini telah dibentuk Tim Pemenangan di 16 kecamatan di Kota Semarang yang siap mengawal pencalonan Mbak Dewi. Sosialisasi terus dilakukan melalui pemasangan baliho, reklame, dan car branding.
“Mohon doa restu dari masyarakat agar semakin mengenal sosok Mbak Dewi, dan bersama-sama berjuang dan melangkah menuju pencalonan Mbak Dewi pada Pilwakot mendatang,” katanya.
Terkait dukungan dari partai politik, Mbak Dewi mengatakan bahwa komunikasi intensif sudah dilakukan dengan sejumlah partai, termasuk PSI, Demokrat, Golkar, PKB, dan mengikuti fit and proper test dari Partai Gerindra.
“Lobi dan komunikasi terus kami lakukan pada semua tingkatan, baik dari tingkat kota hingga pusat,” katanya.
Hingga saat ini, semua partai masih menunggu hasil survei yang kami lakukan bersama Yunarto Wijaya dari Charta Politika untuk memastikan nama-nama calon yang akan berlaga dalam Pilwakot.
“Melalui peresmian Posko Mbak Dewi ini, saya menjawab dengan pasti kepada masyarakat: Yok, wayahe Mbak Dewi berkarya,” pungkasnya. (Diana / Kabarjateng.id)
1 Komentar