SEMARANG, Kabarjateng.id – Masjid Al Muhajirin yang terletak di Jl. Kauman Raya No. 10, Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, tengah bersiap menggelar peresmian pusat kuliner malam pada Kamis (11/9/2025) malam.
Program ini dirancang untuk memberdayakan pelaku UMKM sekaligus memakmurkan masjid melalui aktivitas ekonomi berbasis jamaah.

Ketua Takmir Masjid Al Muhajirin, Susilo, menjelaskan bahwa acara peluncuran kuliner malam akan diisi dengan hiburan musik religi dari grup Nasam Gambus. Ia mengajak warga Palebon dan sekitarnya untuk hadir memeriahkan kegiatan tersebut.
“Hingga saat ini sudah ada sekitar 15 pelaku UMKM yang mendaftar. Semuanya merupakan jamaah masjid yang ingin ikut berkontribusi dalam menghidupkan ekonomi berbasis komunitas,” ungkap Susilo, Rabu (10/9/2025).
Menurutnya, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga dapat menjadi pusat aktivitas sosial, ekonomi, pendidikan, dan dakwah.
“Tagline kami adalah memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Artinya, jamaah mendukung keberlangsungan masjid, dan sebaliknya masjid memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan jamaah,” tambahnya.
Susilo menegaskan, pembangunan fisik memang penting, namun yang lebih utama adalah menghadirkan fungsi nyata masjid dalam kehidupan masyarakat.
Pusat kuliner malam ini diharapkan bisa menjadi sarana ikhtiar menuju kemakmuran bersama.
Selain program kuliner malam, halaman Masjid Al Muhajirin juga setiap pagi difungsikan sebagai pasar tiban.
Setidaknya ada 48 pedagang yang berjualan, mulai dari sayuran, buah-buahan, ayam, daging, hingga aneka jajanan.
Pedagang yang berpartisipasi tidak hanya berasal dari Palebon, tetapi juga dari luar wilayah.
“Para pedagang dikenakan retribusi ringan, antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per hari, tergantung lokasi dagang. Selain itu, ada juga yang memberikan infaq sukarela. Dari retribusi pasar pagi dan parkir, rata-rata masjid memperoleh Rp14 juta hingga Rp15 juta per bulan,” jelasnya.
Dana tersebut kemudian dikelola untuk mendukung berbagai program sosial dan dakwah masjid. Di antaranya, bantuan untuk dhuafa, santunan yatim piatu, hingga dukungan bagi marbot masjid.
“Setiap bulan kami bisa menyantuni sedikitnya 42 kepala keluarga yang membutuhkan,” tutup Susilo. (af)
 
		
 
		 
		 
					
 
                
                
                 
                 
                 
                 
                




 
		 
 
			 
 
			 
 
			 
 
			 
 
			

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.