PEMALANG, Kabarjateng.id – Setelah lima hari pencarian, Tari (54), pria paruh baya yang dilaporkan hilang di Sungai Lumeneng, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, terhimpit di antara bebatuan sungai pada Sabtu (20/7/2024) sore sekitar pukul 17.10 WIB.

“Korban ditemukan kurang lebih 3 km dari titik perkiraan hilangnya,” ungkap Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang.
“Korban langsung dibawa tim ke rumah duka setelah berhasil dievakuasi,” tambah Budiono.
Sebelumnya, Tari, warga Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, diketahui hilang saat mencari ikan di Sungai Lumeneng, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan cara menyetrum pada Senin (15/7/2024) pagi.
Korban berangkat untuk menyetrum ikan sekitar pukul 8 pagi di Sungai Lumeneng, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, namun hingga sore hari tidak juga kembali, hingga akhirnya hilangnya korban dilaporkan kepada pihak terkait.
Pencarian awal dilakukan oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar hingga malam hari, namun tidak membuahkan hasil.
Akhirnya, kejadian hilangnya Bapak Tari dilaporkan ke pihak berwenang, termasuk Unit Siaga SAR Kabupaten Pemalang, untuk dilakukan pencarian lebih lanjut.
Budiono menyampaikan terima kasihnya kepada tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi ini.
“Terima kasih kepada tim SAR gabungan dari Pos AL Pemalang, Polsek dan Koramil Bantarbolang, BPBD, PMI, MDMC, dan ORARI Pemalang serta pihak-pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, atas kerja sama yang baik sehingga korban berhasil ditemukan,” pungkasnya.
Operasi pencarian yang melibatkan berbagai instansi dan organisasi tersebut menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dalam situasi darurat.
Meskipun hasil akhirnya tragis, upaya keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat patut diapresiasi.
Korban akhirnya bisa ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan dapat memberikan penghormatan terakhir.
Pencarian dan penemuan Bapak Tari menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan sehari-hari, khususnya yang berhubungan dengan lingkungan yang berpotensi berbahaya seperti sungai.
Diharapkan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan keselamatan diri.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.