SEMARANG, Kabarjateng.id – Direktur Sosialisasi dan Kampanye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Amir Arief, memberikan pembekalan kepada Penyuluh Antikorupsi se-Jawa Tengah dalam kegiatan Diskusi Hajar Serangan Fajar pada Sabtu (13/7/2024) pagi.
Diskusi ini dihadiri oleh Penyuluh Antikorupsi dan Organisasi Kepemudaan Tingkat Jawa Tengah. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Tengah turut hadir memberikan penguatan untuk menangkal politik uang pada Pilkada Jawa Tengah 2024.

Amir Arief menekankan bahwa praktik politik uang merugikan pemilih karena menggadaikan masa depan pemerintahan selama lima tahun untuk sejumlah uang, sehingga yang terpilih bukanlah yang berkualitas, melainkan yang memiliki banyak uang.
“Maraknya politik uang yang terjadi ini merugikan masyarakat, karena masa depan pemerintahan selama lima tahun telah tergadaikan oleh satu atau dua lembar uang, akhirnya yang terpilih bukan yang berkualitas, tapi yang banyak isi tas,” ujar Amir Arief.
Anggota Bawaslu Jawa Tengah, Sosiawan, mengajak para penyuluh antikorupsi untuk terjun langsung ke masyarakat dalam memberikan edukasi dan menyadarkan akan bahaya politik uang.
Ia menekankan bahwa mengatasi politik uang tidak bisa dilakukan hanya oleh Bawaslu, melainkan memerlukan partisipasi aktif masyarakat.
“Saya pribadi merasakan politik uang ini tidak bisa diatasi hanya oleh Bawaslu, perlu partisipasi masyarakat, termasuk para penyuluh untuk melakukan edukasi akan bahaya politik uang,” kata Sosiawan saat diskusi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Road Show Bus KPK di Jawa Tengah dan menjadi momentum bagi Penyuluh Antikorupsi yang tergabung dalam Komunitas Penyuluh Antikorupsi (KOMPAK API) Jawa Tengah untuk mendeklarasikan gerakan Hajar Serangan Fajar.
Gerakan ini, yang diinisiasi oleh KPK, akan digelorakan di seluruh Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah.
“Penyuluh Antikorupsi yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah akan menggemborkan dan menyerukan kepada masyarakat untuk menghajar serangan fajar, lawan politik uang, kita akan door to door,” ujar Zainul Ulum, Ketua Kompak API Jawa Tengah.
Setelah kegiatan diskusi, peserta turut meramaikan keberadaan Bus KPK RI di Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang, dengan berbagai kegiatan edukasi dan lomba antikorupsi.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh berbagai organisasi kepemudaan yang turut serta mengkampanyekan gerakan antikorupsi.
Selain memberikan pembekalan, KPK juga menyediakan berbagai materi edukasi dan alat peraga untuk mendukung para penyuluh dalam menyebarkan informasi antikorupsi.
Para penyuluh diharapkan dapat membawa semangat ini ke komunitas mereka masing-masing, memperkuat kesadaran antikorupsi di kalangan masyarakat.
KPK berharap dengan adanya pembekalan ini, para penyuluh antikorupsi dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya dan mampu menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama melawan praktik politik uang, terutama menjelang Pilkada Jawa Tengah 2024.
Melalui kerja sama yang solid antara KPK, Bawaslu, dan masyarakat, diharapkan budaya politik uang dapat diminimalisir dan tercipta pemerintahan yang bersih dan berintegritas di Jawa Tengah. (day)
3 Komentar