Menu

Mode Gelap
 

Headline · 31 Okt 2025 15:58 WIB · Waktu Baca

Kisah Petugas Pompa Air Pusdataru Jateng: Siaga 24 Jam di Tengah Bising Mesin dan Gigitan Nyamuk


					Kisah Petugas Pompa Air Pusdataru Jateng: Siaga 24 Jam di Tengah Bising Mesin dan Gigitan Nyamuk Perbesar

SEMARANG, Kabarjateng.id – Di balik upaya penanganan banjir di kawasan Kaligawe, Kota Semarang, ada sosok-sosok tangguh dari Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah yang bekerja tanpa kenal waktu.

Sejak hari pertama banjir melanda, para petugas ini berjaga siang dan malam, memastikan air dapat segera surut dari wilayah terdampak.

Salah satu lokasi yang menjadi titik fokus adalah tanggul Terboyo, Kaligawe. Saat malam tiba, suasana di pos jaga hanya diterangi lampu seadanya, diiringi suara mesin pompa yang terus meraung dan nyamuk yang beterbangan tanpa henti.

Meski kondisi jauh dari nyaman, para petugas tetap menjalankan tugas dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.

Setiap beberapa menit, mereka bergantian memeriksa selang, kabel, serta aliran air untuk memastikan mesin pompa berfungsi optimal.

“Kami memastikan pompa tetap menyala dan air bisa tersedot dengan baik,” ujar Didi Mulyadi, salah satu petugas pompa air, Jumat (31/10/2025).

Didi menuturkan, pekerjaan ini berlangsung selama 24 jam secara bergantian dengan melibatkan sekitar 6 hingga 10 orang di lapangan.

Tantangan lain datang sejak berangkat menuju lokasi, karena kemacetan panjang kerap menghambat pergerakan mereka.

“Pergi ke lokasi saja kadang butuh waktu lama karena jalan macet,” tambahnya.

Rekan sesama petugas, Abi Gustomi, menuturkan bahwa menjaga pompa di tengah kondisi banjir bukan perkara mudah.

“Kami bekerja dari pagi sampai pagi lagi. Kalau malam, penerangan terbatas dan nyamuknya luar biasa banyak,” ucapnya.

Selain harus berhadapan dengan medan berat dan kondisi fisik yang menuntut, keterbatasan logistik juga menjadi kendala.

Para petugas mengandalkan kiriman makanan dari dapur umum milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

“Logistik memang terbatas, tapi kami tetap berusaha maksimal,” ungkap Abi.

Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, menjelaskan bahwa saat ini terdapat sembilan unit pompa air milik Pemprov Jateng yang dioperasikan di berbagai titik rawan banjir.

“Kami terus berkoordinasi dengan petugas di lapangan dan instansi terkait agar penanganan berjalan efektif,” jelasnya.

Henggar menambahkan, penempatan pompa disesuaikan dengan prioritas wilayah. Beberapa unit dari Sringin akan dipindahkan ke kolam retensi agar aliran air bisa langsung menuju laut.

Pusdataru juga bekerja sama dengan BNPB dan BPBD Jawa Tengah dalam menambah jumlah pompa guna mempercepat proses penyurutan air.

“Kami berupaya agar air segera surut dan aktivitas masyarakat bisa kembali normal,” pungkasnya. (di)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum, Pastikan Warga Terdampak Banjir Terpenuhi Kebutuhan Pangan

31 Oktober 2025 - 19:54 WIB

Kurang dari Sehari Usai Instruksi Gubernur Ahmad Luthfi, Genangan Banjir di Semarang Menyusut 15 Sentimeter

31 Oktober 2025 - 19:43 WIB

Pakistan Minati Investasi di Bidang Pertanian, Perkebunan, dan Pendidikan di Jawa Tengah

31 Oktober 2025 - 19:33 WIB

Gubernur Ahmad Luthfi Genjot Program Speling untuk Atasi Stunting dan TBC di Jateng

31 Oktober 2025 - 19:23 WIB

Wali Kota Agustina Tinjau Rumah Roboh di Pedamaran, Pastikan Anak Korban Dapat Dukungan Pendidikan

31 Oktober 2025 - 19:14 WIB

Trending di Headline