DEMAK, Kabarjateng.id – Memasuki musim tanam padi tahap pertama di Tahun 2024, Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha mengimbau para petani untuk tidak menggunakan jebakan listrik sebagai cara mengendalikan hama tikus.
Imbauan ini disampaikan di Mapolres Demak pada Senin (4/11/2024) sebagai upaya menjaga keselamatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

AKBP Ari menjelaskan bahwa penggunaan kawat beraliran listrik sebagai jebakan tikus tidak hanya berpotensi membunuh tikus, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kecelakaan serius bagi manusia dan hewan lain.
“Jebakan listrik dapat menyebabkan luka serius atau bahkan kematian bagi hewan yang terperangkap dan bisa menjadi ancaman bagi petani maupun masyarakat sekitar,” ucapnya.
Lebih lanjut, AKBP Ari mengajak seluruh petani untuk mempertimbangkan metode pengendalian tikus yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Ia menyarankan penggunaan perangkap tradisional yang telah lama digunakan dan terbukti efektif, seperti perangkap yang terbuat dari bambu atau kayu.
“Perangkap tradisional lebih aman dan efektif dalam mengatasi hama tikus tanpa menimbulkan risiko bagi masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, penting bagi para petani untuk menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh jebakan listrik, terlebih karena sudah ada kasus-kasus kecelakaan pada tahun-tahun sebelumnya akibat penggunaan metode ini.
Dengan adanya imbauan ini, Kapolres berharap agar kasus serupa tidak terulang kembali di musim tanam kali ini.
AKBP Ari juga menekankan bahwa keselamatan masyarakat dan perlindungan lingkungan adalah prioritas utama yang dijunjung oleh Polres Demak.
Melalui kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dan para petani, ia optimis bahwa praktik pengendalian hama yang lebih aman dapat diterapkan.
Sebagai tambahan, AKBP Ari menyampaikan bahwa Polres Demak siap memberikan dukungan bagi para petani yang membutuhkan bantuan dalam memilih metode pengendalian hama yang lebih aman.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi terkait penggunaan perangkap yang ramah lingkungan dan mengadakan diskusi bersama kelompok tani untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keamanan dalam bertani.
“Semoga para petani dapat bekerja sama dalam menjaga keselamatan diri dan lingkungan dengan tidak menggunakan jebakan listrik. Kami berharap semua pihak dapat saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang aman dan produktif,” tutup AKBP Ari. (dul)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.