SEMARANG, Kabarjateng.id – Jawa Tengah siap menyambut lonjakan pemudik yang diperkirakan mencapai 17,9 juta orang.
Gubernur Ahmad Luthfi telah menginstruksikan berbagai langkah strategis, mulai dari perbaikan infrastruktur jalan, rekayasa lalu lintas, hingga penyediaan layanan mudik gratis dan pengendalian harga bahan pokok.

Arus mudik diperkirakan mulai meningkat pada 22 hingga 24 Maret 2025, bertepatan dengan dimulainya kebijakan Work From Anywhere (WFA) pada 24 Maret.
Dengan tanggal tersebut jatuh pada hari Senin, banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) diperkirakan mulai mudik lebih awal pada akhir pekan sebelumnya. Puncak arus mudik diproyeksikan terjadi antara 28 hingga 31 Maret.
Gubernur Ahmad Luthfi, yang memiliki latar belakang sebagai Kapolda Jawa Tengah, telah mengambil langkah sigap untuk memastikan kelancaran arus mudik.
Salah satu prioritas utamanya adalah memastikan kondisi jalan dalam keadaan optimal. Saat ini, perbaikan jalan provinsi telah mencapai 99,9 persen, jalan nasional 100 persen, dan jalan kabupaten/kota sekitar 79,5 persen. Diperkirakan dalam waktu satu minggu ke depan, seluruh perbaikan akan rampung.
“Kami pastikan kondisi jalan siap digunakan oleh pemudik. Jalan provinsi hampir selesai, begitu juga jalan nasional. Sementara perbaikan jalan kabupaten/kota terus dikebut agar selesai tepat waktu,” ujar Ahmad Luthfi usai memimpin Rapat Koordinasi Forkopimda di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (17/3).
Selain infrastruktur jalan, koordinasi dengan Polri juga menjadi fokus utama dalam menghadapi lonjakan pemudik.
Pemerintah telah menetapkan sistem one way nasional dari Cikarang hingga Kalikangkung.
Sementara itu, di Jawa Tengah akan diberlakukan one way lokal dari Kalikangkung menuju Bawen, mengingat jumlah kendaraan yang diperkirakan masuk mencapai 1,8 juta unit.
Untuk mengurangi potensi kemacetan, Ahmad Luthfi menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kepolisian untuk mengantisipasi kepadatan di pintu tol serta area peristirahatan.
“Beberapa titik rawan macet, terutama di perempatan dan akses masuk tol, perlu ditata ulang. Kami juga akan menambah rambu petunjuk arah guna memudahkan pemudik,” jelasnya.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, menyampaikan bahwa sekitar 146 juta masyarakat Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan mudik, dengan sepertiga di antaranya melewati Jawa Tengah.
Untuk memastikan keamanan dan kelancaran, sebanyak 12.322 personel kepolisian akan dikerahkan di berbagai titik strategis.
TNI juga turut serta dalam pengamanan arus mudik. Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.867 personel siap diturunkan guna mendukung pengamanan jalur mudik di wilayah Jawa Tengah.
Dengan berbagai langkah persiapan ini, pemerintah daerah optimistis dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik yang melintasi Jawa Tengah pada musim mudik Lebaran 2025. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.