Menu

Mode Gelap
 

Headline · 20 Jun 2024 10:10 WIB · Waktu Baca

Jangan Remehkan Potensi Berita Lokal


					Jatengprov.go.id Perbesar

Jatengprov.go.id

SUKOHARJO, Kabarjateng.id – Berita lokal bisa menjadi nasional, mengapa tidak? Jika diolah dengan apik dan menarik, isu lokal pun dapat diangkat menjadi berita nasional.

Redaktur senior Suara Merdeka, Fahmi Zulkarnain Mardizansyah, menyampaikan bahwa berita yang sensasional, viral, atau melibatkan tokoh terkenal memang menarik perhatian. Namun, hal itu tidak akan terekspos jika disajikan dengan cara yang biasa-biasa saja.

“Materi besar jika ditangkap dengan biasa saja, hasilnya akan biasa juga. Namun, materi kecil yang disajikan dengan baik dan ditambah sedikit kreativitas bisa menjadi konten menarik,” ujar Fahmi saat Bimbingan Teknis Kontributor Berita Daerah jatengprov 2024 di Hotel Syariah Solo, Rabu (19/6/2024) malam.

Dulu, banyak yang beranggapan “bad news is good news,” namun pandangan ini justru mendorong terciptanya berita negatif. Padahal, berita positif juga dapat menjadi sangat baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Bagaimana membuat berita yang disukai masyarakat? Menurut Fahmi, berita yang baik saja tidak cukup. Dibutuhkan usaha untuk membuat berita lebih menarik dan unik, bahkan jika yang diliput adalah acara seremonial.

Keterampilan dalam mengulik data dan informasi penting, memantau situasi di lapangan, serta memilih sudut pandang yang berbeda dengan pemilihan kata yang mudah dimengerti, akan menarik perhatian pembaca.

“Harus kreatif dalam melihat celah pada acara formal. Sebagai humas pemerintah, Anda memiliki akses mudah ke narasumber penting seperti kepala daerah dan kepala dinas, yang sering kali sulit dijangkau oleh wartawan,” jelas Fahmi.

Penulis berita juga harus membaca ulang tulisannya minimal tiga kali. Pertama untuk memeriksa kesalahan penulisan, kedua untuk memastikan logika berita, dan ketiga untuk mengamati logika kalimat.

Saat ini, konten lokal mulai dilirik dan berpotensi merebut pasar pembaca. Apa yang ditulis oleh kontributor di daerah bisa menjadi rujukan media nasional.

Namun, dalam pemberitaan, penulis harus mengutamakan tanggung jawab kepada masyarakat, bukan sekadar melayani kepala daerah atau dinas.

“Jangan remehkan berita daerah. Yakinlah, berita daerah bisa menjadi referensi media mainstream nasional. Ubah mindset, perbanyak data dan informasi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Bidang Statistik, Hita Yoga Pratyaksa, berharap berita daerah yang tayang di laman jatengprov.go.id dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Menurutnya, penyampaian informasi mengenai kebijakan dan program pembangunan juga mendukung keterbukaan informasi publik sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008.

Masyarakat memiliki hak untuk tahu, dan pemerintah berkewajiban memberi akses informasi yang mudah.

“Hasil pembangunan dan kebijakan pemerintah tidak akan diketahui masyarakat luas jika tidak dikomunikasikan melalui media. Harapannya, ada umpan balik dari kebijakan yang diambil pemerintah,” tutur Hita. (Diskominfo Jateng / Kabarjateng.id)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

1 Komentar

semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Kurang dari Sehari, Pelaku Pembuangan Bayi di Jepara Berhasil Ditangkap

19 April 2025 - 09:05 WIB

Pendaki Asal Bekasi Alami Kambuh Asam Lambung, Dievakuasi Tim SAR Gabungan di Gunung Sindoro

18 April 2025 - 09:19 WIB

Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Swasta Segera Serahkan Ijazah Siswa yang Masih Tertahan

18 April 2025 - 08:55 WIB

Save Journalist! Aksi Kamisan Semarang Serukan Perlawanan terhadap Kekerasan Pers

18 April 2025 - 08:47 WIB

Ahmad Luthfi dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sepakat Selesaikan Masalah Tanah Tak Bertuan

18 April 2025 - 08:22 WIB

Trending di Headline