KUDUS, Kabarjateng.id — Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara resmi melepas sebanyak 1.910 mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang difokuskan pada verifikasi dan validasi data Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta keluarga miskin.
Pelepasan ini berlangsung di Kudus dan melibatkan mahasiswa yang akan disebar ke 132 desa di sembilan kecamatan di wilayah tersebut.

Program KKN tahun ini mengusung tema khusus, yaitu keterlibatan aktif mahasiswa dalam memastikan keakuratan data RTLH.
Data yang diverifikasi akan digunakan sebagai acuan dalam program bantuan sosial agar tepat sasaran.
Dalam sambutannya, Gubernur Luthfi menyampaikan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.022.113 unit rumah tidak layak huni di Provinsi Jawa Tengah.
Untuk tahun anggaran 2025, Pemprov Jateng telah mengalokasikan bantuan renovasi bagi 17.000 unit rumah di 35 kabupaten dan kota.
“Jumlah bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan tiap wilayah. Tugas para mahasiswa adalah membantu melakukan validasi di lapangan, sehingga data yang terkumpul dapat disesuaikan dan diperkuat dengan data milik pemerintah. Dengan begitu, penyaluran bantuan RTLH menjadi lebih akurat dan efisien,” jelas Gubernur.
Ia menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam proses verifikasi. Mahasiswa diharapkan tidak hanya melakukan checklist semata, tetapi juga menggali informasi lebih dalam melalui wawancara.
Hal-hal seperti jumlah anggota keluarga, status pendidikan anak, penghasilan bulanan, hingga pola konsumsi harian perlu dijadikan pertimbangan dalam menilai kondisi ekonomi warga.
“Verifikasi tidak hanya tentang kondisi rumah. Kita juga perlu tahu apakah warga tersebut masuk kategori miskin ekstrem. Apakah mereka memiliki pekerjaan tetap, berapa penghasilannya, dan bagaimana kondisi keluarganya,” tegasnya.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dinilai sangat strategis dalam mendukung pembangunan berbasis data, terutama di wilayah pedesaan.
Melalui KKN Tematik ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Rektor Universitas Muria Kudus, Darsono, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Jateng dan 44 perguruan tinggi di wilayah tersebut.
Menurutnya, UMK memilih tema RTLH karena dinilai sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar kampus.
“Setiap tahun, UMK mengadakan KKN tematik dengan tema yang berbeda. Untuk 2025, tema RTLH kami anggap relevan dengan kondisi masyarakat, sehingga diharapkan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan warga melalui program bantuan yang lebih tepat sasaran,” pungkas Darsono. (kus)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.