KENDAL, Kabarjateng.id – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan dukungannya terhadap program penyediaan rumah bagi tenaga kesehatan yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Program ini dilaksanakan melalui kerja sama antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Kementerian Kesehatan, sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, terutama papan atau tempat tinggal.

“Dukungan kami penuh karena persoalan sandang, pangan, dan papan masih sangat relevan, khususnya di Jawa Tengah. Saat ini, kita masih menghadapi tantangan dengan sekitar 1,2 juta rumah tidak layak huni (RTLH),” ujar Luthfi usai menghadiri kegiatan Akad Massal dan Penyerahan Kunci Rumah bagi Tenaga Kesehatan di Perumahan Puri Delta Asri EXT 1, Kabupaten Kendal, pada Senin (28/4/2025).
Gubernur menjelaskan bahwa tingginya laju pertumbuhan penduduk turut menambah angka kekurangan (backlog) perumahan di provinsinya.
Hingga tahun 2024, tercatat ada sekitar 324.803 unit rumah yang masuk kategori backlog.
Sementara itu, kebutuhan perumahan pascabencana dan relokasi bagi korban bencana mencapai 1.297 unit yang belum tertangani.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, lanjutnya, telah menjalankan pendekatan kolaboratif dalam menangani masalah RTLH.
Berbagai sumber pendanaan seperti APBN, APBD provinsi dan kabupaten/kota, CSR, Baznas, hingga swadaya masyarakat telah dioptimalkan untuk mempercepat penanganan.
Hingga akhir 2024, sudah lebih dari 1,8 juta unit RTLH berhasil ditangani, namun masih tersisa lebih dari 1 juta unit yang menunggu penanganan.
“Penanganan RTLH akan terus kami percepat. Dalam satu tahun, anggaran kita mampu menjangkau hampir 17 ribu unit rumah. Ke depan, koordinasi dengan para pemangku kepentingan akan semakin kita perkuat demi percepatan layanan dasar di sektor perumahan,” tegas Luthfi.
Ia juga mendorong para pengembang perumahan agar turut berkontribusi dalam pembangunan rumah bersubsidi maupun komersial.
Data terakhir menunjukkan bahwa hingga 11 April 2025, sebanyak 5.336 unit rumah subsidi telah dicairkan melalui skema KPR FLPP di Jawa Tengah, termasuk 1.109 unit di Kabupaten Kendal.
Salah satu kawasan perumahan subsidi yang sudah berjalan adalah Perumahan Puri Delta Asri 9, dengan 615 unit rumah telah terbangun.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menambahkan bahwa program rumah bersubsidi ini tidak hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, tetapi juga untuk kelompok lain seperti petani, nelayan, dan buruh.
Masing-masing kelompok mendapat alokasi sebanyak 20 ribu unit rumah, sementara tenaga kesehatan mendapat kuota khusus sebanyak 30 ribu unit.
Danu, salah satu penerima manfaat program ini yang merupakan keluarga tenaga kesehatan, mengaku bersyukur. Ia mengatakan bahwa prosesnya mudah dan sangat membantu.
“Sejak lama saya ingin punya rumah atas nama sendiri. Dulu masih menumpang nama orang tua. Setelah 15 tahun, akhirnya bisa punya rumah sendiri. Program ini sangat membantu kami, apalagi syaratnya tidak rumit,” tutur Danu yang mendampingi istrinya, Tutut Fitriyani, seorang perawat di RSUD Dr Adhyatma, Tugurejo, Kota Semarang. (ra)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.