Menu

Mode Gelap
 

Headline · 8 Agu 2024 22:54 WIB · Waktu Baca

Ditinggal Ibunya Mandi, Bocah 6 Tahun di Desa Mukiran Tewas Tercebur Sumur


					Ditinggal Ibunya Mandi, Bocah 6 Tahun di Desa Mukiran Tewas Tercebur Sumur Perbesar

SEMARANG, Kabarjateng.id – Nasib tragis menimpa sebuah keluarga di Desa Mukiran, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Seorang anak berusia 6 tahun meninggal dunia setelah tercebur sumur saat ibunya sedang mandi.

Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto W., SH., SIK., MH., melalui Kapolsek Kaliwungu, Iptu A. Ruly Asmoro, SH., MH., membenarkan kejadian tersebut, yang terjadi pada 8 Agustus 2024.

“Benar, peristiwa ini menimpa seorang anak berinisial BL yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Saat kejadian, korban menemani ibunya, Marsiyem (40), mencuci pakaian di sekitar sumur yang berada tepat di samping rumah sekitar pukul 12.30 WIB,” ujar Kapolsek.

Setelah selesai mencuci, sekitar pukul 13.00 WIB, ibu korban mandi di kamar mandi yang bersebelahan dengan sumur, sementara BL bermain di sekitar sumur yang tertutup papan.

Beberapa saat kemudian, ayah korban, Purnawan Joko (45), yang berada di dalam rumah, mendengar suara kayu patah dan teriakan minta tolong dari anaknya. Ia segera menuju sumur.

“Menyadari anaknya tercebur ke dalam sumur dengan kedalaman sekitar 15 meter, Pak Joko segera meminta bantuan tetangga. Salah satu tetangga, Pak Topo (48), turun ke dalam sumur untuk mengevakuasi korban,” ucap Kapolsek.

Namun, Topo mengalami sesak napas diduga akibat gas di dalam sumur dan harus dilarikan ke Puskesmas untuk perawatan.

“Dan perangkat desa menghubungi kami sekitar pukul 14.00 Wib selanjutnya kami dari Polsek Kaliwungu menghubungi BPBD Kabupaten Boyolali untuk evakuasi,” tegas Kapolsek.

Tim BPBD Kabupaten Boyolali yang tiba di lokasi segera melakukan evakuasi dengan peralatan yang memadai. Sekitar pukul 15.00 WIB, korban BL berhasil diangkat dari dalam sumur, namun setelah diperiksa oleh pihak Puskesmas Kaliwungu, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

“Dari keterangan keluarga, korban yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini telah menderita epilepsi selama setahun terakhir dan rutin menjalani kontrol serta terapi di RSU dr. Moewardi Solo,” tambah Kapolsek.

Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Polsek Kaliwungu menduga kuat bahwa korban tercebur ke dalam sumur saat penyakitnya kambuh, yang menyebabkan papan penutup sumur patah.

Di kesempatan lain, Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto W., SH., SIK., MH., memberikan imbauan kepada para orang tua.

“Kami mengimbau para orang tua yang memiliki anak kecil, terutama balita, untuk memberikan pengawasan ekstra, khususnya bagi anak yang memiliki riwayat penyakit. Pengawasan harus lebih ketat saat anak berada di area yang berisiko untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” tegas AKBP Ike. (di)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Doa Bersama Polres Semarang Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Wujud Syukur dan Toleransi Antarumat Beragama

18 Juni 2025 - 21:18 WIB

Polda Jateng Gelar Doa Bersama Serentak Jelang HUT Bhayangkara ke-79

18 Juni 2025 - 18:53 WIB

Wali Kota Semarang Agustina Paparkan Program SAN PIISAN di Konferensi Internasional Amerika Serikat

18 Juni 2025 - 18:24 WIB

Doa Bersama Warnai Persiapan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Blora

18 Juni 2025 - 15:37 WIB

Polda Jawa Tengah Gelar Upacara Pencucian Pataka “Maneka Tunggal Dharma” Jelang Hari Bhayangkara ke-79

18 Juni 2025 - 14:12 WIB

Trending di Headline