Menu

Mode Gelap
 

Headline · 7 Nov 2024 09:27 WIB · Waktu Baca

Di depan Kepala Sekolah Swasta se-Jateng, Gus Yasin Janji Kedepan Tidak akan Membedakan Sekolah Swasta dan Negeri


					Di depan Kepala Sekolah Swasta se-Jateng, Gus Yasin Janji Kedepan Tidak akan Membedakan Sekolah Swasta dan Negeri Perbesar

KENDAL, Kabarjateng.id – Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), bertekad tidak akan membedakan antara sekolah negeri dan sekolah swasta jika kelak dipercaya memimpin Jawa Tengah bersama Cagub Ahmad Luthfi.

Hal itu ditegaskan Gus Yasin di hadapan Forum Komunikasi Sekolah Swasta (FKSS) se-Jawa Tengah, di Resort Tirto Arum, Patebon, Kendal, Rabu 6 November 2024.

FKSS kali ini dihadiri Kepala Sekolah (Kepsek), perwakilan dari 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah.

“Nawa cita kami bersama Mas Luthfi jika kelak memimpin tidak akan membedakan antara sekolah swasta dan sekolah negeri. Ini komitmen kami dari awal,” kata Gus Yasin disambut tepuk tangan.

Tidak membedakan, dalam arti, terkait bantuan dan perhatian pemerintah terkait pendidikan.

Juga termasuk tidak membedakan dalam mendorong kemajuan sekolah yang ada.

Baik swasta maupun negeri sama-sama didorong untuk maju baik sarana prasarananya. Termasuk terkait kesejahteraan gurunya.

“Ini kami maksudkan agar semua sekolah negeri maupun swasta sama-sama maju. Karena keduanya punya beban dan tugas yang sama yaitu mendidik anak bangsa,” ujarnya.

Karena itu, bersama Ahmad Luthfi, Gus Yasin menyiapkan beberapa program untuk pendidikan Jawa Tengah.

Pertama akan menciptakan sekolah unggulan di setiap kecamatan.

Tujuannya agar orang tua tidak kesulitan mencarikan solah anaknya karena aturan zonasi.

“Jadi kalau setiap kecamatan ada sekolah unggulan, orang tua tidak perlu jauh-jauh mencarikan sekolah karena zonasi,” ujarnya.

Sekolah unggulan yang dimaksud bukan membuka sekolah baru. Tetapi mendorong yang sudah ada untuk menjadi sekolah unggulan.

“Jadi tidak membuka sekolah baru, tetapi mendorong yang sudah ada, jadi tidak usah khawatir,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan sekolah gratis bagi anak-anak yang tidak mampu.

Khususnya untuk SMA dan SMK karena SD dan SMP diurus pemerintah kabupaten/kota.

“Ini menjadi salah satu solusi, jika orang tua siswa gajinya tidak tinggi karena UMP, maka pemerintah hadir membantu biaya pendidikan anak-anaknya. Sehingga meski UMP tidak tinggi tetap bisa cukup, dengan begitu investor tetap mau masuk Jawa Tengah,” imbuhnya.

Untuk mewujudkan semuanya, Gus Yasin minta pihak pelaku pendidikan ikut terlibat membahasnya.

Kalau pengin pendidikan maju, baik swasta maupun negeri harus bersatu memecahkan persoalan.

Untuk kesejahteraan guru, pihaknya akan menghitung berapa sebenarnya biaya pendidikan yang layak di Jateng termasuk jumlah sekolah.

Kalau bisa ditemukan antara beban dan kebutuhan, maka bisa diciptakan skema pembiayaan tiap sekolah termasuk untuk kesejahteraan gurunya.

“Jadi kedepan perlu validasi sekolah swasta mana yang harus dimerger kalau tidak mau ditutup, supaya yang lemah bisa berdaya termasuk guru-gurunya,” kata putra Mbah Maimoen Zubair ini.

Soal insentif atau bantuan Bosda untuk guru, Gus Yasin berharap ke depan bisa naik dan bertambah penerimanya.

Namun memang ada syarat dan ketentuan bagi guru penerima Bosda.

Yang selama ini banyak keluhan karena syaratnya terlalu sulit.

Diantaranya penerima insentif hanya untuk guru yang belum punya sertifikasi dan mengabdi lebih 15 tahun.

Padahal guru masa pengabdian di atas lima bela tahun pasti sudah punya sertifikasi.

“Insentif Bosdanya ada, tetapi karena syaratnya sepeti itu, banyak guru yang akhirnya tidak bisa menerima. Ini yang perlu kita rembuk bersama nantinya,” kata Gus Yasin. (ra)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kurang dari Sehari, Pelaku Pembuangan Bayi di Jepara Berhasil Ditangkap

19 April 2025 - 09:05 WIB

Pendaki Asal Bekasi Alami Kambuh Asam Lambung, Dievakuasi Tim SAR Gabungan di Gunung Sindoro

18 April 2025 - 09:19 WIB

Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Swasta Segera Serahkan Ijazah Siswa yang Masih Tertahan

18 April 2025 - 08:55 WIB

Save Journalist! Aksi Kamisan Semarang Serukan Perlawanan terhadap Kekerasan Pers

18 April 2025 - 08:47 WIB

Ahmad Luthfi dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid Sepakat Selesaikan Masalah Tanah Tak Bertuan

18 April 2025 - 08:22 WIB

Trending di Headline