SEMARANG, Kabarjateng.id – Inovasi dalam sektor pertanian kembali diwujudkan melalui kolaborasi Pemerintah Kota Semarang, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kolaborasi ketiganya berhasil mengembangkan budidaya padi biosalin di lahan pesisir seluas 20 hektare di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Langkah kolaborasi ini mendapat apresiasi besar dari BRIN karena dinilai sebagai solusi strategis untuk mengatasi masalah salinitas lahan pesisir sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Padi biosalin menjadi pilihan utama dalam program ini karena varietasnya yang tahan terhadap kadar garam tinggi.
Dalam acara penanaman benih yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dijelaskan bahwa program ini mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 dan program swasembada pangan yang diusung oleh Presiden Prabowo-Gibran.
“Di Kecamatan Tugu saja ada sekitar 400 hektare lahan serupa yang potensial untuk ditanami padi biosalin. Kami optimistis program ini bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat pesisir, baik dari segi ekonomi maupun ekologi,” ujar Mbak Ita sapaan akrab Wali Kota Semarang pada Sabtu (21/12).
Lebih jauh, Mbak Ita menjelaskan bahwa program ini tak hanya fokus pada padi, tetapi juga menerapkan sistem mina padi, yaitu kombinasi penanaman padi dan budidaya ikan nila payau yang dikembangkan oleh BRIN.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memanfaatkan lahan yang sebelumnya dianggap kurang produktif.
Dukungan Infrastruktur dan Pendampingan
Pemkot Semarang turut mendukung pengembangan wilayah payau dengan revitalisasi pintu air, perbaikan drainase, pembangunan embung geomembran untuk pengairan sementara, serta pendampingan intensif melalui Dinas Pertanian.
“Ini adalah langkah jangka panjang untuk memastikan program ini berjalan berkelanjutan,” tambah Mbak Ita.
Kepala Pusat Riset Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi BRIN, Nugroho Nur Susanto, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah melalui riset aplikatif.
“Kami berharap hasil riset ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti program bersama Pemkot Semarang dan PGN ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta, mengungkapkan bahwa keterlibatan PGN dalam program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
PGN memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, dan pendampingan hingga pasca panen.
“Kami ingin memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif kembali, selaras dengan visi ketahanan pangan pemerintah,” kata Harry.
Selain membantu wilayah pesisir Semarang, PGN dan BRIN telah mengembangkan program serupa di beberapa daerah lain seperti Indramayu, Gresik, dan berencana memperluasnya hingga ke Batang dan Cirebon.
Dengan keberhasilan program ini, lahan yang sebelumnya terdampak banjir rob kini kembali produktif dan menghasilkan padi berkualitas tinggi.
Langkah kolaboratif ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan perusahaan swasta mampu menghadirkan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan di sektor pertanian dan lingkungan. (di)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.